Brazil Makin Tegang, Presiden Bolsonaro Ajak Pendukungnya Abaikan Pengadilan

| 09 Sep 2021 11:23
Brazil Makin Tegang, Presiden Bolsonaro Ajak Pendukungnya Abaikan Pengadilan
Ilustrasi seorang demonstran membawa bendera Brazil. (Foto: The World Reviews/Twitter)

ERA.id - Gelombang demonstrasi muncul di kota-kota besar Brazil, Selasa, (7/9/2021), menimbulkan krisis institusional, sementara Ketua Mahkamah Agung Brazil menyebut Presiden Jair Bolsonaro "merongrong" pengadilan tinggi dengan mengajak para pengunjuk rasa mengabaikan keputusan hakim.

Presiden Bolsonaro berbicara kepada para pendukung yang berdemonstrasi, Selasa. Sang presiden sayap kanan itu mengajak demonstran memprotes pihak yang ia anggap musuh di Kongres Brazil dan pengadilan tinggi.

Ia juga mengatakan tidak akan mematuhi Hakim Alexandre de Moraes, yang memimpin penyelidikan atas kasus misinformasi yang diduga dilakukan pihaknya via media sosial.

Melansir ANTARA, Ketua Mahkamah Agung Luiz Fux dalam sebuah sesi pengadilan menyatakan tidak akan gentar atas "ancaman terhadap otoritas keputusannya".

Fux menolak kritik Bolsonaro terhadap pengadilan, memperingatkan bahwa "kepala negara" yang mendorong orang untuk mengabaikan keputusan pengadilan adalah serangan terhadap demokrasi dan kejahatan yang harus dihadapi Kongres.

Sebelumnya, Ketua DPR Arthur Lira, sekutu Bolsonaro, tampak menjauhkan diri dari sikap Bolsonaro dan menyerukan ketenangan, dengan mengatakan Brazil tidak memiliki ruang untuk "radikalisme" dan negara harus fokus pada masalah sebenarnya.

Lira tidak menyebut nama Bolsonaro, tetapi mengatakan kritik terhadap pemungutan suara elektronik Brazil dan tuntutan presiden untuk tanda terima pemungutan suara kertas telah ditolak oleh Kongres dan masalah itu tidak akan dipertimbangkan kembali.

"Saya tidak melihat ada ruang untuk radikalisme dan lebih banyak ekses. DPR berkomitmen pada masalah riil Brazil , yang menderita pandemi dan pengangguran," kata Lira pada konferensi pers.

Mata uang riil Brazil merosot lebih dari 2% pada Rabu karena ketegangan institusional di dalam negeri. Di samping itu, pernyataan sang presiden mengindikasikan Ancaman Bolsonaro bahwa dia mungkin tidak menghormati hasil pemilihan tahun depan, yang menurut jajak pendapat menunjukkan dia akan kalah.

Rekomendasi