Server MyRepublic Singapura Disusupi Orang, Data 79.388 Pengguna Bocor

| 10 Sep 2021 13:05
Server MyRepublic Singapura Disusupi Orang, Data 79.388 Pengguna Bocor
Ilustrasi serangan siber. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

ERA.id - MyRepublic Singapore pada Jumat, (10/9/2021), mengumumkan bahwa server datanya telah diakses tanpa izin dan 79.388 pengguna layanan mobile MyRepublic di Singapura dipastikan terdampak oleh aksi siber tersebut.

Insiden terjadi pada 29 Agustus, seperti diberitakan di Channel News Asia (CNA), Jumat,

"Akses data tanpa izin terjadi pada platform penyimpanan data pihak-ketiga yang digunakan untuk menyimpan data pribadi para pelangganan layanan mobile MyRepublic," demikian sebut pernyataan dari perusahaan, dikutip CNA.

Platform data itu menyimpan dokumen verifikasi identitas dari sejumlah pelanggan. Dokumen mencakup hasil pindai kartu tanda penduduk, atau NRIC, dari warga negara Singapura, penduduk berizin permanen, atau penduduk dengan izin kerja atau pihak keluarganya.

Terhadap warga asing yang terdampak, data yang terekspos mencakup bukti domisili, seperti tercantum di kuitansi tagihan bulanan.

Nama dan nomor telepon pengguna MyRepublic Singapura juga terekspos, demikian diberitakan di CNA.

Selain data identifikasi pribadi "belum ada indikasi" data rahasia, seperti informasi akun atau pembayaran, ikut terekspos, demikian sebut MyRepublic.

Kini, masalah akses tanpa izin ke platform penyimpanan data "sudah ditanggulangi, dan masalah sudah tertangani", demikian sebut perusahaan telekomunikasi tersebut, dilansir Jumat.

MyRepublic mengatakan tak ada sistem lain dalam ekosistemnya yang ikut terdampak.

Direktur eksekutif MyRepublic Malcolm Rodrigues, Jumat, mengatakan "tak ada bukti" data pribadi telah disalahpergunakan. Pihaknya juga telah menghubungi para pelanggan yang terdampak oleh insiden siber ini.

CNA mengabarkan bahwa menyusul insiden ini catatan kredit tiap pelanggan MyRepublic yang terdampak akan diawasi terus oleh Biro Kredit Singapura guna mendeteksi adanya transaksi yang tidak wajar.

MyRepublic juga telah berkomunikasi dengan otoritas telekomunikasi Singapura dan Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura terkait insiden ini, dan siap bersikap kooperatif. Tim respons insiden siber juga sudah disiagakan oleh perusahaan tersebut.

Rekomendasi