Dukcapil Kemendagri Pastikan Dugaan Data Kartu SIM Card Bocor Bukan Dari Servernya

| 02 Sep 2022 10:59
Dukcapil Kemendagri Pastikan Dugaan Data Kartu SIM Card Bocor Bukan Dari Servernya
Ilustrasi ponsel

ERA.id - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, sebanyak 1,3 miliar data dari registrasi SIM card yang diduga bocor, bukan berasal dari server milik dukcapil.

Zudan menjelaskan, berdasarkan pencermatan struktur datanya, data yang dimiliki oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri berbeda dengan yang terdapat pada breached.to.

"Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya log akses, traffic, dan akses anomali yang mencurigakan," kata Zudan melalui keterangan tertulis, Jumat (2/9/2022).

Oleh karena itu, Zudan menyimpulkan bahwa data tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.

"Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar," tegasnya.

Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor.

Data berukuran 87 GB yang berisi 1,3 miliar pendaftar itu diperjualbelikan di forum breached.to lewat seorang pengguna bernama Bjorka.

Seorang pengguna Twitter bernama Muh. Rifqi Priyo S. membagikan utas melalui akunnya tentang dugaan kebocoran data SIM. Ia melampirkan gambar tangkapan layar akun Bjorka yang mengklaim memiliki data tersebut.

Penggalan tangkapan layar tersebut menampilkan rincian jumlah data yang bocor, mulai dari besaran kapasitas data hingga harga data yang dipatok sebesar 50 ribu dolar AS.

“Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI,” tulis Rifqi.

Rekomendasi