Saat Presiden AS Joe Biden Undang Jokowi Pidato, Minta 'Resep' Sukses Penanganan Pandemi Covid-19 RI

| 23 Sep 2021 18:19
Saat Presiden AS Joe Biden Undang Jokowi Pidato, Minta 'Resep' Sukses Penanganan Pandemi Covid-19 RI
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang secara khusus oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menghadiri Global Covid-19 Summit secara virtual, Rabu kemarin (22/9).

"Bapak Presiden sebagai salah satu dari empat pimpinan di dunia yang dipilih secara pribadi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 ini," ungkap Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9/2021).

Dikatakan Budi, Joe Biden menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan oleh para pemimpin dunia saat ini. Pertama, Biden mengingatkan pemimpin dunia untuk segera mempercepat vaksinasi Covid-19 di negara masing-masing.

"Bahwa kita harus berkomitmen bersama-sama seluruh pimpinan-pimpinan dunia untuk segera memvaksinasi umat manusia, secepat-cepatnya," ujarnya.

Selanjutnya, kata Budi, Joe Biden mengajak para pemimpin dunia bersama-sama mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan, dan hal lain yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi. Ini untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

"Hal yang kedua, Presiden Amerika Serikat juga menekankan pentingnya bahwa kita bertindak sekarang untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. Sudah 4,5 juta umat manusia di dunia yang wafat karena Covid-19," ujar dia.

"Presiden Amerika Serikat menekankan secara khusus mengenai kebutuhan oksigen, kebutuhan sarana testing dan tracing serta kebutuhan obat-obatan di rumah sakit," sambung Budi.

Ketiga, lanjut Budi, Joe Biden mengajak pemimpin dunia mempersiapkan diri untuk membangun masa depan yang lebih baik. Salah satunya, membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia agar pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata lebih baik.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan krisis Covid-19 menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Oleh sebab itu, arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat, seperti yang telah dilakukan oleh IMF atau Dana Moneter Internasional di bidang keuangan.

“Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia, termasuk untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia yang antara lain digunakan untuk pembelian vaksin, obat, dan alat kesehatan,” ujar Presiden.

Rekomendasi