ERA.id - Sebuah pedang yang diyakini milik seorang ksatria tentara salib ditemukan oleh seorang penyelam di lepas pantai utara Israel. Pedang salib tersebut diperkirakan berumur 900 tahun.
Pedang salib itu ditemukan oleh Shlomi Katzin di lepas pantai Carmel di utara Israel. Pedang salib tersebut memiliki bilah satu meter dan gagang 30 sentimeter. Katzin memutuskan untuk menyerahkan temuannya itu kepada Otoritas Barang Antik Israel (IAA) dan dianugerahi sertifikat kewarganegaraan yang baik.
"Pedang, yang telah diawetkan dalam kondisi sempurna, adalah penemuan yang indah dan langka dan ternyata milik seorang ksatria Tentara Salib," kata Nir Distelfeld, inspektur Unit Pencegahan Perampokan IAI, dikutip BBC, Selasa (19/10/2021).
Katzin menemukan pedang itu selama penyelaman hari Sabtu di daerah lepas pantai di mana ombak dan arus bawah tampaknya telah menggeser pasir. IAA memperkirakan pedang salib tersebut terbuat dari besi.
Direktur Unit Arkelogi Kelautan IAA Kobi Sharvit mengatakan pantai Carmel, tempat pedang itu ditemukan, menyediakan perlindungan bagi kapal selama badai selama berabad-abad aktivitas pelayaran di sepanjang pantai.
"Kondisi ini telah menarik kapal dagang selama berabad-abad, meninggalkan temuan arkeologis yang kaya," katanya.
Saat ini pedang itu sudah dibawa ke Unit Pencegahan Perampokan dan diserahkan ke Departemen Harta Nasional. Menurut direktur umum IAA Eli Escosido, pedang itu nantinya akan ditampilkan kepada publik setelah dibersihkan dan diteliti di laboratorium.
"Setelah pedang itu dibersihkan dan diteliti di laboratorium Otoritas Barang Antik Israel, kami akan memastikan pedang itu ditampilkan ke publik," kata Escosido, dikutip Times of Israel, Selasa (19/10/2021).
Situs tempat pedang itu ditemukan pertama kali diketahui pada bulan Juni dan sejak itu dipantau oleh IAA, karena berisi barang-barang arkeologis yang menarik.
Penemuan menunjukkan bahwa itu digunakan setidaknya 4.000 tahun yang lalu sebagai situs berlabuh alami dan pedang menunjukkan itu masih digunakan 900 tahun yang lalu, kata IAA.
Namun, temuan sulit dipahami karena terungkap atau ditutupi dengan pasir yang bergeser di dasar laut.
"Bahkan badai terkecil pun menggerakkan pasir dan mengungkapkan area di dasar laut, sementara itu mengubur yang lain," kata Sharvit.
Sharvit juga mencatat bahwa seiring popularitas penyelaman rekreasi yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan penemuan barang-barang arkeolog dari laut maupun pantai.
Tentara Salib bertempur dalam serangkaian perang agama yang dikenal sebagai Perang Salib, yang disetujui oleh Gereja Katolik Roma pada periode abad pertengahan.
Perang Salib yang paling terkenal adalah kampanye di Mediterania timur yang bertujuan untuk merebut kembali Tanah Suci dari kekuasaan Muslim.