Waduh! Sempat Ikut KTT COP26 di Skotlandia, Ajudan Presiden AS Joe Biden Positif Covid-19

| 05 Nov 2021 17:00
Waduh! Sempat Ikut KTT COP26 di Skotlandia, Ajudan Presiden AS Joe Biden Positif Covid-19
Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT COP26 (BPMI Sekretariat Presiden

ERA.id - Ajudan Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 usai mendampingi Presiden Amerika Serikat itu ke luar negeri untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim (COP26 di Galsgow, Skotlandia.

Meski demikian, Gedung Putih AS memastikan Biden tidak terinfeksi dan telah menjalani tes pemeriksaan dengan hasil negatif Covid-19 pada Selasa.

Dikutip dari Russia Today, Ajudan yang terinfeksi Covid-19 tersebut merupakan salah satu staf dari Dewan Keamanan Nasional AS (NSA). Pihak Gedung Putih AS pun memastikan ajudan tersebut tidak memiliki kontak dekat dengan Biden dan tidak termasuk dalam rombongan Pesawat Kepresidenan saat pulang ke AS.

Saat ini, Ajudan tersebut tengah menjalani isolasi di Skotlandia. Menanggapi hal tersebut, Gedung Putih AS juga melakukan langkah pencegahan kepada sjeumlah staf yang ikut dalam KTT COp26 untuk tidak kembali ke AS dengan menggunakan pesawat yang sama dengan Joe Biden.

Para Staf tersebut, diminta untuk pulang menggunakan pesawat lain.

Seperti diketahui, sejumlah pemimpin negara termasuk Presiden AS Joe Biden hadir dalam pertemuan KTT Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.

Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT COP26 sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara membahas empat hal

Pertama, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.

Kedua, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Menurut Presiden, Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang handal.

Ketiga, terkait perubahan iklim, Presiden kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.

“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya.

Dalam sektor energi, Presiden Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau. Presiden Jokowi pun mengajak Amerika Serikat untuk melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.

“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” imbuhnya.

Terakhir, mengenai presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia, Presiden Jokowi sangat menghargai dukungan Amerika Serikat terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”. Inklusivitas akan menjadi kunci presidensi Indonesia tahun depan.

Rekomendasi