ERA.id - Pihak kepolisian India berhasil menggagalkan aksi seorang narapidana yang berniat memalsukan kematiannya. Aksi tersebut gagal setelah polisi memeriksa kamera CCTV.
Narapidana bernama Sudesh Kumar berencana memalsukan kematiannya demi terhindar dari hukuman. Sudesh tega membunuh pria lain dengan bantuan istrinya, Anupama.
“Pasangan itu membuat rencana yang rumit, tetapi polisi berhasil memecahkan kasus pembunuhan buta ini," kata Iraj Raja, seorang inspektur polisi, dikutip BBC, Selasa (14/12/2021).
Pembunuhan pria bernama Domen Ravidas ini bermula ketika polisi menemukan mayatnya pada 20 November di daerah Loni di Ghaziabad. Saat ditemukan kondisi wajah mayat tersebut dipenuhi dengan luka bakar dan sulit dikenali.
Namun ketika polisi melakukan pemeriksaan pada mayatnya, ditemukan kartu identitas milik Sudesh Kumar di dalam sakunya. Polisi langsung menghubungi istri Sudesh untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
“Istri Kumar, Anupama, kemudian mengidentifikasi mayat itu sebagai suaminya di rumah mereka di ibu kota India, Delhi,” ungkap polisi.
Tetapi setelah dikonfirmasi ke istrinya polisi mendapat informasi bahwa Sudesh masih hidup. Saat memeriksa rekaman CCTV di daerah tempat pasangan itu tinggal, seorang pria yang mirip dengannya terlihat membawa sesuatu yang menyerupai mayat di sepedanya.
Kemudian polisi kembali mendapat informasi bahwa Sudesh akan mengunjungi istrinya. Dengan sigap polisi langsung melakukan penggerebekan dan menahannya, begitu juga dengan istrinya.
Sudesh dan istrinya kemudian dibawa ke kantor polisi dan dimintai keterangan. Menurut Sudesh dia memanggil seorang buruh dengan dalih pekerjaan perbaikan di rumahnya. Dia kemudian membuat buruh itu mabuk dan diduga membunuhnya dengan memukul kepalanya berulang kali dengan kaki ranjang kayu.
“Sudesh kemudian membakar wajah pekerja itu sehingga dia tidak bisa dikenali dan mayatnya dibuang,” kata polisi.
Pada penyelidikan lebih lanjut, polisi menerima laporan tentang kehilangan anggota keluarga, yang ternyata adalah Ravidas. Keluarganya kemudian dipanggil untuk mengidentifikasi mayatnya.
Selain mencoba lakukan penipuan lewat kematian palsu, Sudesh juga mengaku bahwa dirinya takut pembebasan bersyaratnya berakhir dan kembali menjalani hukuman penjara.
Sudesh sebelumnya didakwa atas kasus pembunuhan anaknya yang berusia 13 tahun pada 2018. Saat itu dia mendapat pembebasan bersyarat lantaran kasus Covid-19 meningkat di India.