ERA.id - Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, menjanjikan pembayaran gaji kepada karyawan Ukraina yang pergi membela negara. Tesla akan memberikan gaji selama tiga bulan penuh meski karyawan tidak bekerja.
Keputusan itu diumumkan dalam email perusahaan yang dikirim pada Senin (7/3/2022) kepada karyawan Tesla di wilayah Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Dalam laporan yang dikutip dari CNBC, gaji karyawan akan dibayar penuh oleh perusahaan setidaknya selama tiga bulan.
"Untuk setiap karyawan Tesla yang merupakan warga negara Ukraina dan telah diminta untuk kembali ke Ukraina untuk tugas aktif sebagai (pasukan) cadangan, kami akan mempertahankan pekerjaan dan gaji mereka selama 3 bulan," bunyi pesan perusahaan, dikutip CNBC, Jumat (11/3/2022).
Nantinya setelah tiga bulan kembali ke Ukraina dan melihat situasi yang terjadi, perusahaan akan menilai kembali dampak perang antara Rusia dan Ukraina, termasuk status karyawan.
Diketahui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memanggil pasukan cadangan negara itu, yang dilaporkan berjumlah sekitar 900.000. Di luar sukarelawan, Zelenskyy juga melarang pria usia militer dari 18 hingga 60 tahun meninggalkan Ukraina.
Selain akan memberikan gaji tiga bulan penuh, perusahaan juga memuji karyawan Tesla karena membantu SpaceX membawa layanan internet satelit Starlink ke Ukraina di tengah invasi Rusia.
Lihat postingan ini di Instagram
Starlink sendiri adalah jaringan sekitar 2.000 satelit di orbit rendah bumi yang menyediakan internet broadband berkecepatan tinggi dengan menghubunhkan terminal pengguna di darat.
Tim Energi Tesla merakit dan menyediakan sistem penyimpanan energi baterai lithium ion yang dikenal sebagai Tesla Powerwalls untuk menjalankan peralatan Starlink di Ukraina.
Karyawan Tesla menggunakan inverter dan kabel pengisi daya yang disumbangkan oleh pemasang bersertifikat Tesla di area tersebut untuk merakit sistem Stalink-and-Powerwall. Mereka juga membuat kabel AC di memo di pabrik baru Tesla yang sedang dibangun di luar Berlin untuk membantu memberi daya pada peralatan Starlink.
"Semuanya dikumpulkan oleh tim (40+) sukarelawan dari seluruh organisasi EMEA, berkomitmen untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk mendukung (Ukraina)," ungkap pernyataan Tesla.
Meskipun Tesla tidak beroperasi di Ukraina, perusahaan mengatakan dalam email bahwa sekitar 5.000 pemilik Tesla di negara itu dan pengemudi EV lainnya dapat memperoleh pengisian kendaraan gratis di beberapa stasiun Supercharger di Polandia, Hongaria, dan Slovakia.
Elon Musk sebelumnya memperingatkan sistem Starlink dapat menghadapi serangan siber Rusia, karena infrastruktur internet lainnya, seperti Viasat Ukraina, dihancurkan oleh serangan siber Rusia.
"Hampir semua terminal pengguna Viasat Ukraina menjadi tidak dapat digunakan secara permanen oleh serangan siber Rusia pada hari invasi, jadi.. ya," tulis Musk di Twitter pekan lalu.
Pada hari Rabu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan Ukraina menerima pengiriman kedua terminal satelit Starlink.
"Menerima pengiriman kedua stasiun Starlink! @elonmusk menepati janjinya! Terima kasih telah mendukung Ukraina dan perdamaian di seluruh dunia," tulisnya di Twitter.
Selain Tesla, produsen mobil seperti General Motors dan Ford memutuskan untuk menangguhkan bisnis mereka di Rusia.
Rekomendasi
Nasional09 Apr 2024 06:05PT DI Pastikan Sudah Tak Ada Tunggakan Gaji dan THR Pegawai
Internasional06 Jun 2022 22:45Batal PHK, Elon Musk Bakal Ubah Gaji Karyawan Tesla
Popular
1 2 3Bukannya Senang Dikirimi Foto Test Pack Dua Garis Biru, Pria di Lampung Malah Bunuh Kekasih
22 Dec 2024 10:284 5