ERA.id - Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang lepas pantai Fukushima di Jepang utara, Rabu (16/3/2022) waktu setempat. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan orang terluka akibat gempa.
Menurut laporan Kyodo News, gempa bumi itu menyebabkan sejumlah kerusakan, pemadaman listrik, hingga menewaskan empat orang. Gelombang tsunami kecil bahkan mencapai pantai setelah kejadian.
Diketahui wilayah tersebut merupakan bagian dari Jepang utara yang hancur oleh gempa 9,0 yang mematikan dan tsunami 11 tahun lalu. Bahkan akibat gempa tersebut menyebabkan kehancuran reaktor nuklir, memuntahkan radiasi masif yang membuat beberapa bagian tidak dapat dihuni.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, empat orang tewas selama gempa dan sedang diselidiki penyebab kematiannya. Sementara itu 97 orang lainnya dilaporkan terluka.
Seorang pria berusia 60-an di kota Soma meninggal setelah jatuh dari lantai dua rumahnya ketika mencoba untuk mengungsi. Seorang lainnya yang merupakan pria 70-an panik dan menderita serangan jantung.
Badan Meteorologi Jepang memutuskan, Kamis (17/3/2022) untuk mencabut peringatan berisiko rendah tsunami di sepanjang pantai prefektur Fukushima dan Miyagi. Gelombang tsunami setinggi 30 sentimeter dilaporkan sempat mencapai pantai di Ishinomaki, sekitar 390 kilometer timur laut Tokyo.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang mencatat gempa yang terjadi di Jepang berkekuatan 7,3 dan kedalaman 60 kilometer di bawah laut. Namun badan tersebut meningkatkan kekuatan gempa menjadi 7,4 dengan kedalaman 56 kilometer di bawah laut.
Sebuah rekaman dari NHK menunjukkan dinding yang rusak dari sebuah gedung department store jatuh ke tanah dan pecahan jendela berserakan di jalan dekat stasiun kereta api utama di ibu kota prefektur pedalaman kota Fukushima.
Jalan-jalan juga terlihat retak dan air mengalir dari pipa-pipa bawah tanah. Selain itu, furnitur dan peralatan hancur ke lantai di sebuah apartemen di Fukushima. Kosmetik dan barang dagangan lainnya di toko serba ada jatuh dari rak dan berserakan di lantai. Di Yokohama, tiang listrik bahkan terlihat hampir tumbang.
Tokyo Electric Power Company Holdings, yang mengoperasikan pembangkit nuklir Fukushima Daiichi di mana sistem pendingin gagal setelah bencana 2011, mengatakan para pekerja tidak menemukan kelainan di lokasi yang sedang dinonaktifkan.
Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan alarm kebakaran berbunyi di gedung turbin reaktor No. 5 di Fukushima Daiichi tetapi tidak ada kebakaran yang sebenarnya.
Pompa air untuk kolam pendingin bahan bakar bekas di dua dari empat reaktor di Fukushima Daini berhenti sebentar, tetapi kemudian kembali beroperasi. Fukushima Daini, yang selamat dari tsunami 2011, juga akan dinonaktifkan.
Utilitas Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan bahwa sekitar 2 juta rumah tangga kehilangan listrik pada hari Rabu setelah gempa, termasuk 700.000 di ibu kota. Tohoku Electric Power, penyedia utilitas lain, mengatakan sekitar 38.500 rumah masih tanpa listrik pada 07:40 waktu setempat Kamis.
East Japan Railway Co. mengatakan sebagian besar layanan keretanya ditangguhkan untuk pemeriksaan keamanan. Sementara beberapa kereta api lokal kemudian kembali beroperasi.
Namun kereta ekspres Tohoku Shinkansen mengalami kecelakaan akibat gempat tersebut. Kereta api cepat yang membawa sedikitnya 100 penumpang itu tergelincir di antara stasiun Fukushima dan stasiun Shiroishizao. Meski demikian, tidak ada korban yang terluka.
"Kami melakukan yang terbaik dalam operasi penyelamatan dan mengutamakan nyawa orang," kata Kepala Sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno, dikutip Kyodo News, Kamis (17/3/2022).
Matsuno juga mendesak warga di daerah yang terkena dampak untuk lebih berhati-hari terhadap kemungkinan gempa susulan besar selama sekitar satu minggu.