Kehadiran Indonesia di Forum Internasional Membuat Presiden Nepal Terkesan

| 16 Jun 2022 13:35
Kehadiran Indonesia di Forum Internasional Membuat Presiden Nepal Terkesan
Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari menyambut Duta Besar RI untuk Nepal Heru Hartanto Subolo (ANTARA)

ERA.id - Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari terkesan dengan peran dan pencapaian Indonesia dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang di beberapa forum internasional. Hal itu dia sampaikan langsung kepada Duta Besar RI untuk Nepal Heru Hartanto Subolo, pada Sabtu (11/6/2022).

“Presiden Bidhya menyampaikan pula bahwa pemerintah Nepal memiliki harapan besar dengan ditunjuknya Dubes Heru sebagai Dubes RI untuk Nepal akan membawa angin segar bagi hubungan bilateral kedua negara, bahkan meningkatkan nilai perdagangan menjadi lebih signifikan, mendorong people-to-people contact, dan mampu menjembatani business-to-business ke arah yang lebih baik,” kata KBRI Dhaka dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6/2022).

Dubes Heru di hadapan Presiden Nepal menyampaikan bahwa salah satu misi yang diembannya, yaitu meningkatkan keterhubungan masyarakat madani melalui saling kunjung serta meningkatkan arus wisatawan Nepal ke Indonesia maupun sebaliknya.

Dan juga untuk menunjang arus wisatawan itu, Konsul Kehormatan RI di Kathmandu Chandra Prakash Dhakal telah meminta agar kiranya fasilitas visa on arrival bagi pemegang paspor regular Nepal dapat segera diberikan oleh pemerintah Indonesia. 

“Dubes Heru berkomitmen untuk menindaklanjuti permohonan tersebut kepada pemerintah pusat, serta berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral yang lebih kuat dan komprehensif di masa datang,” demikian KBRI Dhaka, dikutip dari Antara.

Nepal merupakan negara yang seluruhnya berbatasan dengan daratan (landlocked) yang berada di antara India dan China. Meskipun perdagangan bilateral masih relatif kecil, tetapi lebih lebih dari 95 persennya menguntungkan Indonesia.

Nilai perdagangan kedua negara yang selama kondisi pandemi COVID-19 tahun lalu, mencapai 21,09 juta dolar AS (sekitar Rp311,2 miliar) pada periode Januari-Agustus 2021. Namun, tren perdagangan selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa surplus perdagangan selalu berada di pihak Indonesia. Produk unggulan Indonesia di antaranya tekstil, permesinan, transportasi, dan kelapa sawit.

Kondisi perdagangan bilateral tersebut belum mencerminkan potensi besar yang dimiliki kedua negara sehingga Indonesia perlu lebih aktif untuk menggarap peluang kerja sama di bidang infrastruktur, pariwisata, dan meningkatkan perdagangan, khususnya yang terkait dengan produk makanan-minuman, industri manufaktur, dan produk industri strategis.

Selain politik Nepal di masa lalu—transisi monarki ke republik—infrastruktur pun menjadi tantangan utama negara yang dikelilingi negara-negara besar itu. Nepal merupakan negara landlocked dengan demografi yang bergunung-gunung. 

Perekonomian Nepal sejak 2020 melambat karena lockdown nasional yang diberlakukan pada Maret-Juli 2020. Namun demikian, perekonomian Nepal mulai menunjukkan perbaikan pada awal 2021.

Rekomendasi