Puluhan Tahun Ditutup, Arab Saudi Putuskan Buka Wilayah Penerbangan ke Israel, Apa Tujuannya?

| 18 Jul 2022 20:33
Puluhan Tahun Ditutup, Arab Saudi Putuskan Buka Wilayah Penerbangan ke Israel, Apa Tujuannya?
Ilustrasi penerbangan arab saudi ke israel (instagram/saudi_aviation)

ERA.id - Arab Saudi memutuskan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai sipil, termasuk seluruh penerbangan ke dan dari Israel. Langkah ini menandakan kali pertama setelah puluhan tahun Arab Saudi menutup wilayah udaranya.

Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengatakan bahwa wilayah udara negara itu sekarang terbuka untuk semua operator yang memenuhi persyaratannya untuk penerbangan. Hal ini sejalan dengan konvensi internasional yang mengatakan tidak boleh ada diskriminasi di antara pesawat sipil.

"Keputusan itu akan melengkapi upaya yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan posisi kerajaan sebagai pusat global yang menghubungkan tiga benua dan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional," demikian tulis pernyataan resmi GACA, dikutip CNN, Senin (18/7/2022).

Keputusan kerajaan menandai pertama kalinya mengizinkan penggunaan tak terbatas wilayah udaranya oleh maskapai penerbangan Israel untuk terbang ke dan dari negara itu. Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi hanya mengizinkan maskapai penerbangan Israel terbang dari Tel Aviv ke UEA dan Bahrain melalui wilayah udaranya.

Langkah ini juga sepenuhnya membatalakan larangan selama puluhan tahun terhadap penerbangan Israel di wilayah udara Saudi. Maskapai penerbangan Israel yang terbang ke rute Asia seperti India dan China sebelumnya harus mengambil jalan memutar di sekitar Arab Saudi yang menambah jam perjalanan.

Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi. Pihak kerajaan bahkan tidak megakui Israel sebagai sebuah negara meski kedua belah pihak tetap bekerja sama dalam masalah keamanan selama beberapa waktu. Hubungan baik dua negara itu dilaporkan karena kekhawatiran dengan pengaruh yang semakin besar dari musuh bersama mereka, Iran.

Menurut laporan Al Jazeera, Arab Saudi sebenarnya telah mengizinkan penggunaan wilayah udaranya untuk penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab dan Bahrain. Izin ini terjadi sejak dua tetangga pemisahnya menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020 di bawah mediasi Amerika Serikat.

Pada tahun 2020, kontrol lalu lintas udara Saudi mengizinkan sebuah pesawat Israel dalam perjalanannya ke India untuk terbang melalui wilayah udaranya untuk menghindari cuaca buruk.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang akan terbang ke kerajaan dari Israel pada hari Jumat sebagai bagian dari tur regional, menyambut baik langkah Arab Saudi.

"Keputusan ini membuka jalan bagi kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi, stabil, dan aman, yang sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat dan rakyat Amerika, dan untuk keamanan dan kemakmuran Israel," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Begitu juga dengan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyambut baik pengumuman Saudi, yang ia gambarkan sebagai hasil dari jalan panjang diplomasi intens dan rahasia dengan Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan keputusan itu hanya langkah pertama, dan berjanji lebih banyak lagi akan datang di jalan peningkatan hubungan.

Rekomendasi