Heboh Pesan Berantai Makanan dan Daftar Bumbu Masakan Mengandung Babi, Benarkah?

| 20 Jun 2024 15:50
Heboh Pesan Berantai Makanan dan Daftar Bumbu Masakan Mengandung Babi, Benarkah?
Ilustras bumbu mengandung babi (Freepik)

ERA.id - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya tangkapan layar WhatsApp berisi pesan berantai tentang daftar makanan dan bumbu masakan yang mengandung babi atau tidak halal. Bahkan, pesan berantai itu menyebut beberapa brand ternama yang mengandung bahan tidak halal. 

Disebutkan beberapa brand yang mengandung bahan tidak halal di antaranya Masako, Sasa, Ajinomoto dan Indomie. Sebenarnya, berita tentang makanan dan bumbu dapur yang mengandung babi sudah lama terjadi dan kini viral di media sosial

Pertama kali berita ini viral pada 2016 silam. Dengan mengatasnamakan sebuah Pondok Pesantren di Kediri, yang menurut mereka sumber informasi akuratnya berasal dari salah satu anggota MUI Pusat.

Satria Gentur Pinandita, ketua asosiasi P2MI menanggapi berita makanan dan bumbu dapur yang mengandung babi. Ia membantah keras dan hoaks ini rutin muncul beberapa waktu sekali.

"Dapat dipastikan bahwa berita tersebut tidak benar, karenasemua brand MSG yang dihasilkan para anggota kami telah mendapatkan sertifikasi HALAL resmi dari Lembaga yang diakui oleh pemerintah," katanya, dikutip dari keterangan resmi. 

Selain itu pihak LPPOM MUI dan Yayasan Pondok Pesantren Wali Barokah di Kediri  telah mengeluarkan surat sanggahan yang isinya menolak kebenaran berita yang tersebar tersebut. 

LPPOM MUI melalui surat Pemberitahuan Nomor: DN23/Dir/LPPOM MUI/XII/16 dan Yayasan Pondok Pesantren Wali Barokah melaluiSurat Klarifikasi Nomor: 659/Y-WB/SUM/I/2017. Pernyataan Sikap dan Klarifikasi juga disampaikan oleh MUI Pusat dengan surat Nomor : Kep-696/DP-MUI/V/2019.

Satria menyampaikan saat ini masyarakat sudah semakin cerdas dalam membaca berita. Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan cek ricek ketika menerima informasi, agar tidak termakan  berita hoaks yang tidak benar. Sebab, hal ini dapat meresahkan dan merugikan industri pangan di Indonesia.  

"Kami ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang terus Anda berikan kepada kami. Kami siap menjawab segala pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin Anda miliki terkait dengan produk-produk kami.” tutupnya.

Rekomendasi