Pemkot Mojokerto 'Hidupkan' Lagi Kuliner khas Era Kerajaan Majapahit, Apa Itu?

| 10 Feb 2022 14:38
Pemkot Mojokerto 'Hidupkan' Lagi Kuliner khas Era Kerajaan Majapahit, Apa Itu?
Kuliner Majapahit (Antara)

ERA.id - Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur mengembangkan kuliner khas era Kerajaan Majapahit sebagai upaya untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kota Mojokerto.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan pers, Kamis (9/2/2022) mengatakan, pihaknya tidak hanya mengembangkan infrastruktur yang bernuansa Majapahit, tetapi juga menyasar kuliner tradisional.

"Pelatihan kali ini akan mencoba mengeksplorasi jenis makanan yang merupakan warisan budaya Majapahit," katanya saat melihat pelatihan membuat nasi kotak dengan menu khas era Majapahit bagi warga Kota Mojokerto yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag).

Ia mengatakan, ada beberapa menu khas Majapahit di antaranya menu nasi wewangen, ayam sangasanan, sate lembat, hantiga mapindang, weas sela, urap kelungah, sambal pete keluak, srebat merah dan bakso ikan daun kelor.

"Kalau ini jadi, menarik dan rasanya enak tentu ke depan saya punya satu skema untuk mempatenkan ini sebagai makanan khas Majapahit dan bisa kita buatkan satu regulasi agar makanan ini bisa menjadi makanan wajib yang harus disajikan ketika kegiatan Pemerintah Kota Mojokerto," katanya.

Kepada para peserta pelatihan Ning Ita sapaan akrabnya berpesan untuk menggali budaya Majapahit sehingga bisa ditampilkan dalam rangka mendukung Kota Mojokerto sebagai Kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya Majapahit.

"Selama tiga hari ke depan panjenengan akan diajak mengeksplore warisan resep masa lalu Majapahit yang bisa dikemas dan dijadikan makanan khas Kota Mojokerto," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ke depan nasi wewangen ini tentu harus dikemas secara etnik dan tentunya tidak kekinian sehingga menarik dan membuat penasaran orang untuk mencoba.

"Ini bisa peluang usaha yang menjanjikan asal rasanya enak dana tampilan yang menarik," kata Ning Ita.

Sementara itu, Kepala DiskopUKMPerindag AniWijaya bahwa pelatihan ini menghadirkan Instruktur Chef Hari Minantyo dan Chef Hugo dari Prodi Culinary Business Universitas Ciputra Surabaya.

"Pelatihan akan diikuti oleh 200 peserta yang dibagi dalam empat kelompok dengan waktu pelatihan selama tiga hari. Di samping mendapat pelatihan tentang masakan para peserta juga akan mendapat pelatihan tentang manajemen penjualan," katanya.

Rekomendasi