ERA.id - Cacar api atau herpes zoster adalah kondisi medis yang ditandai oleh timbulnya ruam berisi cairan pada permukaan kulit. Rupanya, perempuan lebih rentan terkena infeksi herpes zoster dibandingkan laki-laki.
Penasihat Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI menyampaikan ada dua faktor orang dewasa terkena herpes zoster, yakni usia di atas 45 tahun dan seseorang yang memiliki kekebalan tubuh menurun berisiko terkena cacar api.
Prof. Samsuridjal mengatakan perempuan 19 persen lebih rentan terkena infeksi cacar api. Hal ini karena perempuan lebih mudah mengalami depresi dan bisa menurunkan kekebalan tubuh.
"Data perempuan gampang risiko (terkena herpes zoster) itu data dari penelitian UK. Apa jangan-jangan karena perempuan lebih mudah depresi, sehingga menyebabkan imunitas lebih rendah. Saya tidak bisa menjawab pasti kenapa perempuan rentan terkena," ujar Samsuridjal, saat ditemui di kawasan Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2024).
Tak hanya Prof. Samsuridjal, Ketua umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD, K-KV juga setuju dengan pernyataan tersebut. Ia menyebut jika perempuan lebih rentan terkena infeksi herpes zoster.
"Dari luar (negeri) datanya, angkanya perempuan lebih tinggi 3,9 per 1000 penderita. Sedangkan laki-laki 2,5. Jadi sedikit lebih tinggi," paparnya.
"Mungkin disampaikan Prof Samsu ada pengaruhnya. Tidak ada data detail lagi, seperti itu. Tapi secara etimologi jumlahnya sedikit lebih tinggi pada populasi wanita," lanjutnya.
Maka dari itu, dokter Sally meminta agar masyarakat Indonesia melakukan vaksin cacar air. Mencegah penyebaran penyakit ini di kalangan orang dewasa dapat melindungi kesehatan masyarakat.
"Sebenarnya fokusnya bukan hanya pengobatan, porsi lebih besarnya pencegahan. Semakin hari, obat, alat kesehatan hingga vaksin semakin mahal. Kalau penyakit bisa dicegah, ya kenapa nggak dicegah?" ucapnya.
Sebagai dokter penyakit dalam di Indonesia, dokter Sally telah menyaksikan sendiri kebutuhan mendesak akan kebijakan yang kuat dalam menangani imunisasi dewasa. Penurunan Kekebalan Terkait Usia (ARDI) adalah faktor penting yang perlu diperhatikan. Penting untuk diakui bahwa seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan kita secara bertahap melemah karena penurunan kekebalan terkait usia.
"Di Asia Pasifik, banyak dari orang dewasa melewatkan kesempatan untuk vaksinasi walaupun mereka telah mengetahui manfaat dari vaksinasi, menjadi semakin rentan terhadap penurunan kekebalan tubuh dan penyakit infeksi, serta berisiko lebih tinggi terhadap kondisi kronis. Meskipun manfaatnya jelas, cakupan vaksinasi orang dewasa masih rendah.5 Penurunan ini membuat orang dewasa berisiko terkena berbagai penyakit, termasuk Herpes Zoster," tutupnya.