ERA.id - Kemendikbudristek mendukung setiap inisiatif peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, seperti yang digelar oleh Yayasan Indonesia Mengglobal dengan mengusung tema "Create Your Global Horizons Living Canvas: Exploring Worldwide Opportunities Beyond Borders" di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD Jakarta.
Acara ini sebagian besar dihadiri generasi muda yang memiliki semangat untuk mengeksplorasi peluang global tanpa batas, menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi untuk masa depan global mereka.
Rangkaian acara ini menampilkan pembicara kunci, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Mohammad Risal Wasal; Sekrertaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudaayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hafidz Muksin.
Panelis hebat juga hadir untuk menyampaikan materinya diantaranya Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan BAPPENAS, Amich Alhumami, Stella Christie, Professor dan Resercher Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence, Tsinghua University; Vikri Ijas, Co-Founder & CEO Kitabisa; dan Galih Sulistyaningra, Educator & Education Influencer.
Dalam pidatonya yang berjudul Membentuk Pola Pikir Global Hadapi Masa Depan, Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyoroti berbagai aspek penting yang harus dipahami oleh generasi muda Indonesia.
Ia membahas pentingnya wawasan global dalam berbagai aspek kehidupan, tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan, serta pengaruh wawasan global terhadap pendidikan, hubungan internasional, dan ekonomi.
"Memiliki wawasan global adalah kunci untuk bersaing di era globalisasi saat ini," ujarnya pada Minggu (4/8), dari keterangan resmi Kemendikbudristek.
Hafidz juga menekankan perlunya inovasi dan kemajuan yang didorong oleh wawasan global. Menurutnya, keterampilan dan pengetahuan generasi muda harus terus dikembangkan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan.
“Kompetensi sangat penting untuk komunikasi global, motivasi untuk menghargai keragaman, serta kemampuan untuk mengatur perubahan dan mengatasi konflik. Profil Pelajar Pancasila menjadi program yang mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya sambil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,” ungkap Hafidz.
Dalam konteks pendidikan, Hafidz Muksin menggarisbawahi pentingnya partisipasi Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA).
Menurutnya, meskipun hasil PISA 2022 menunjukkan penurunan hasil belajar secara internasional akibat pandemi, peringkat Indonesia naik 5-6 posisi dibanding tahun 2018.
“Hasil tersebut menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi learning loss akibat pandemi. Selain itu, Asesmen Nasional sangat penting sebagai alat untuk menilai kecakapan literasi dan numerasi secara internal, serta partisipasi dalam PISA untuk perbandingan global,” imbuh Hafidz.
Mengakhiri pidatonya, Hafidz memberi pesan motivasi kepada para peserta untuk terus mengasah potensi yang dimiliki agar dapat bersaing di tingkat global. “Dengan wawasan global, keterampilan yang tepat, dan semangat yang tinggi, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Hafidz.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia Mengglobal, Mohamad Djodi Hardi Prajuri, menekankan pentingnya memiliki pola pikir global dan keberanian untuk mengejar mimpi di kancah internasional.
"Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi, menghubungkan, dan memberdayakan para pemuda Indonesia atau komunitas untuk lebih berani menghadapi tantangan global dengan berkontribusi melalui inovasi dan kreativitas yang tinggi sebagai upaya untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih adil, inklusif, maju, dan berkelanjutan untuk semua kalangan," ucapnya.
Selain itu, terdapat juga panel diskusi yang menghadirkan berbagai pembicara dari latar belakang yang berbeda. Topik-topik yang dibahas dalam diskusi ini antara lain “Why We Have To Think Global” dan “Global Journey Local Impacts”.
Para panelis memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya memiliki perspektif global dan bagaimana pengalaman internasional dapat memberikan dampak positif di tingkat lokal.
Diskusi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka.
Sesi informasi beasiswa juga menjadi salah satu highlight dalam acara ini. Dalam sesi tersebut, berbagai informasi mengenai peluang beasiswa dari berbagai negara dan institusi disampaikan kepada para peserta.
Ini termasuk informasi tentang persyaratan, proses aplikasi, dan tips untuk meningkatkan peluang diterima. Sesi ini sangat bermanfaat bagi mereka yang bermimpi untuk melanjutkan studi di luar negeri namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya.
Indonesia Mengglobal didirikan dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk meningkatkan akses informasi dan mentorship bagi masyarakat Indonesia dalam menempuh pendidikan terbaik di dunia.
Selama 12 tahun berdiri, organisasi ini telah menyelenggarakan berbagai acara edukasi, program mentoring tahunan, dan berkolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan serta penyedia beasiswa.
Dengan lebih dari 50.000 pengikut di platform media sosial dan lebih dari 10.000 peserta dalam acara-acara mereka, Indonesia Mengglobal terus berkomitmen untuk menginspirasi dan memberdayakan masyarakat.
Melalui acara ini, Indonesia Mengglobal berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, organisasi ini bertekad untuk terus mengembangkan program-program yang dapat membantu generasi muda Indonesia dalam meraih mimpi-mimpi mereka di kancah internasional.