Mengetahui Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut dan Cara Mengatasinya

ERA.id - Sakit perut pada bayi tidak boleh dianggap sepele, karena jika tidak ditangani dengan tepat kondisi ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Lantas bagaimana ciri-ciri bayi sakit perut dan cara mengatasinya?

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai kapan Anda harus segera membawa bayi ke dokter dan bagaimana cara merawat bayi di rumah agar cepat sembuh.

Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut dan Cara Mengatasinya

Perut bayi yang sakit seringkali membuat orang tua khawatir. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kolik yang umum terjadi hingga kondisi medis yang lebih serius. Dilansir dari Healthy Children, berikut ini beberapa gejala umum masalah perut pada bayi meliputi:

• Kolik: adalah ketika bayi menangis terus-menerus, terutama di sore atau malam hari.
• Gas berlebih: ciri-cirinya perut kembung, sering sendawa atau kentut, dan posisi kaki seperti naik sepeda.
• Alergi susu sapi: bayi akan muntah, diare berdarah, dan ruam kulit.
• Konstipasi: tinja bayi akan keras dan sulit keluar, perut kembung, dan rewel.
• Intususepsi: Nyeri perut hebat, muntah, dan tinja berdarah seperti selai.
• Infeksi virus atau bakteri: Diare, muntah, dan demam.
• Stenosis pilorik: Muntah proyektil setelah makan.
• Intoleransi makanan lain: Selain susu sapi, bayi juga bisa alergi terhadap kedelai atau makanan lainnya.

Terkait dengan cara mengatasi masalah perut pada bayi, akan tergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa tips umum yang bisa Anda lakukan antara lain:

• Konsultasikan dengan dokter: Jika bayi Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, maka hal paling baik adalah segera bawa ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
• Atur pola makan: Jika sudah dibawa ke dokter dan diketahui penyebabnya adalah alergi makanan, maka hindari makanan yang memicu alergi.
• Perbanyak asupan cairan penting untuk mencegah dehidrasi, terutama jika bayi mengalami diare atau muntah.
• Pijat perut: Pijatan lembut pada perut bayi dapat membantu meredakan gas dan kolik.
• Posisi tidur: Letakkan bayi dengan posisi tengkurap (setelah bayi berusia 1 bulan) untuk membantu mengeluarkan gas.

Bagaimana cara mengetahui bayi sedang sakit?

Bayi seringkali menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau penyakit melalui berbagai gejala. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala umum ini agar dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat. Dilansir dari AI Care, berikut ini beberapa gejala bayi sakit yang sebaiknya dibawa bayi ke dokter:

• Gangguan Pernapasan

Meliputi gejala seperti pilek, batuk, penurunan nafsu makan, lesu, bersin, dan sesak napas. Semuanya dapat disebabkan oleh Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa atau infeksi virus lainnya.

Baca juga artikel yang membahas Obat Tradisional ISPA pada Anak

• Suhu Tubuh Meningkat

Ketika suhu tubuh di atas normal, maka banyi mengalami demam yang menjadi respon tubuh terhadap infeksi.

Bagi bayi di bawah 3 bulan, segera konsultasikan ke dokter jika demam di atas 38°C. Kemudian bagi bayi di atas 3 bulan, pantau kondisi bayi. Jika demam tinggi berlangsung lebih dari beberapa hari dan disertai gejala lain seperti dehidrasi, ruam, atau diare, segera bawa ke dokter.

• Dehidrasi

Terdapat beberapa gejala dehidrasi seperti popok kering, urine berwarna gelap, bibir kering dan lengket, menangis tanpa air mata, mata cekung.

Dehidrasi disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh yang berlebihan akibat diare, muntah, atau demam tinggi. Untuk itu, berikan ASI lebih sering atau cairan elektrolit sesuai anjuran dokter.

Selain ciri ciri bayi sakit perut dan cara mengatasinya, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…