Obor Estafet hingga Peresean, 8 Tradisi Unik Perayaan HUT RI di Berbagai Daerah

| 15 Aug 2024 07:00
Obor Estafet hingga Peresean, 8 Tradisi Unik Perayaan HUT RI di Berbagai Daerah
Ilustrasi HUT Kemerdekaan RI (IG/@virallombok (Tradisi Peresean)

ERA.id - 17 Agustus menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia setiap tahun. Momen ini merupakan perayaan ulang tahun Kemerdekaan Indonesia dan berbagai daerah memiliki tradisi masing-masing dalam memperingati perayaan yang satu ini.

Tradisi unik di berbagai daerah di Indonesia ini juga unik dan khas yang menggambarkan keragaman masyarakat. Berikut 8 tradisi unik 17 Agustus-an di berbagai daerah di Indonesia, seperti dilansir dari laman Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

1. Obor Estafet, Semarang

Warga Semarang melakukan lari obor estafet di hari perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia. Acara ini juga sudah dilakukan kurang lebih 30 tahun. Peserta lomba lari  yang membawa obor ini adalah para atlet terbaik di Semarang. 

Warga Semarang menganggap obor sebagai simbol semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Lewat lomba obor estafet ini, masyarakat diharapkan dapat mencontohkan semangat para pahlawan dan melanjutkan perjuangan  dalam mengisi kemerdekaan.

2. Telok Abang, Palembang

Apabila kamu punya rencana ke Palembang di hari kemerdekaan, mungkin kamu menemukan banyak sekali penjual Telok Abang di sepanjang jalan. Telok Abang adalah mainan khas bulan Agustus yang selalu diburu oleh masyarakat sekitar. Mainan ini terbuat dari gabus yang dibentuk menjadi kapal laut, pesawat terbang, atau kereta.

Telok Abang sudah melekat dan menjadi bagian dari tradisi perayaan HUT RI. Selain gabus kuning serta beragam kertas yang ditempelkan sebagai hiasan, Telok Abang  dilengkapi dengan telur rebus yang telah dicat dengan warna merah. Lalu, telur rebus ditancapkan di bagian tengah kapal.

3. Lomba Dayung, Banjarmasin

Lomba Dayung asal dari Banjarmasin memang berhasil menarik perhatian. Lomba Dayung Perahu Naga rutin dilakukan setiap tahunnya di Sungai Martapura. Acara ini bukan kegiatan baru, melainkan sudah dilakukan sejak tahun 1924. 

Lomba dayung ini bukan hanya dijadikan hiburan saat menyambut ulang tahun kemerdekaan. Akan tetapi, lomba dayung  menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit pendayung andal.

Mulanya, acara ini hanya diperuntukkan bagi warga setempat. Tetapi, lomba dayung semakin terkenal. Bahkan, para pesertanya juga semakin beragam, termasuk dari luar Pulau Kalimantan.

4. Barikan, Malang

Setiap tanggal 16 Agustus malam hari, warga Malang akan melakukan tradisi Barikan. Acara ini adalah syukuran di setiap kampung atau lingkungan warga sekitar.

Dalam acara ini, biasanya akan ada acara doa bersama, renungan kemerdekaan, menyanyikan lagu kebangsaan, dan makan bersama. Barikan mempunyai makna sebagai wujud syukur serta ajang silaturahmi untuk mempererat persaudaraan antar tetangga sekitar. 

5. Tradisi Pacu Kude, Aceh

Tradisi Pacu Kude sering dilakukan oleh masyarakat Aceh. Tradisi ini merupakan permainan rakyat yang sudah ada pada masa kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka pada 1956, permainan ini secara resmi diambil alih oleh pemerintah setempat. Sejak saat itu, pemerintah dan masyarakat Aceh merasa Pacu Kude merupakan simbol dari perjuangan rakyat untuk mendapatkan kemerdekaan. 

Kuda yang digunakan untuk acara ini merupakan kuda hasil persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo. Biasanya, kuda yang ikut serta dalam pacuan ini berasal dari enam daerah yakni Aceh Tengah yang merupakan tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan Sumatera Barat.

6. Pawai Jampana, Bandung

Pawai merupakan tradisi dari masyarakat Bandung, Jawa Barat. Biasanya, warga sekitar mengadakan pawai yang disebut sebagai Pawai Jampana. Dalam pawai ini akan ada tandu besar berisi aneka hasil bumi, hasil kerajinan masyarakat setempat, dan beragam macam makanan. Tandu tersebut akan dibawa oleh empat orang. 

Tandu yang ada di dalam pawai ini bukan hanya satu, melainkan ada puluhan. Hasil bumi yang ada pada tandu tersebut kemudian diperebutkan oleh peserta dan warga yang ikut menyaksikan pawai. Lalu, makanan yang juga ada pada tandu akan disantap bersama-sama.

7. Lomba Sampan Layar, Batam

Tak kalah unik, warga Batam memiliki permainan tradisional yang menjadi tradisi tahunan dalam rangka perayaan  HUT Kemerdekaan Indonesia. Tradisi unik itu adalah lomba sampan layar. Acara ini bukan hanya diikuti oleh warga Batam saja, tetapi wisatawan domestik hingga ke mancanegara.

Acara ini terus diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 1965. Lomba ini biasanya dilaksanakan usai upacara peringatan HUT RI. Jika datang secara langsung, kamu banyak melihat perahu kayu warna-warni yang berlayar dan membuat suasana makin seru. 

8. Peresean, Lombok

Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan, warga Lombok selalu mengadakan tradisi peresean. Tradisi ini merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lomba Peresean menghadirkan pepadu-pepadu (jagoan) terkenal untuk adu ketangkasan. 

Peresean mempertemukan pepadu dari berbagai pelosok Lombok untuk beradu ketangkasan dan saling serang dengan bersenjatakan rotan dan perisai yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. 

Walau termasuk dalam kesenian tradisional yang ekstrim, Peresean memiliki pesan moral yang mendalam, bukan hanya sekadar adu ketangkasan semata saja.

Tradisi ini mempunyai makna persaudaraan dan sikap ksatria seorang laki-laki yang diuji lewat permainan ini.  Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri dan disukai para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Rekomendasi