Mengenal Imunisasi JE: Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya

| 07 Sep 2024 07:03
Mengenal Imunisasi JE: Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya
Ilustrasi imunisasi. (Freepik)

ERA.id - Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus JE dan ditularkan dengan perantara nyamuk. Masalah kesehatan ini dapat menjadi penyebab radang otak yang paling sering terjadi di wilayah Asia dan beberapa negara di kawasan Pasifik Barat, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengenal imunisasi JE.

Mengenal Imunisasi JE

Japanese encephalitis sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1871 di negara Jepang. Pada saat itu, penyakit ini dikenal dengan nama “summer encephalitis”.

Mayoritas orang yang terpapar virus ini tidak memperlihatkan gejala, atau gejala yang muncul tidak cukup spesifik, sehingga sering kali dianggap sebagai flu biasa. Gejala yang memperlihatkan peradangan pada otak umumnya akan muncul pada 4 hingga 14 hari setelah digigit nyamuk atau masa inkubasi.

Gejala yang dapat dialami antara lain demam tinggi secara tiba-tiba, gejala pada gastrointestinal, sakit kepala, perubahan pada status mental, dan perubahan pada gaya bicara dan berjalan. Sementara pada anak, gejala pada tahap awal bisa berupa demam, diare, muntah, kejang, dan menjadi lebih rewel. 

Penyakit JE dapat ditangani dengan pemberian vaksin JE secara rutin sesuai dengan jadwal imunisasi yang diberikan, khususnya untuk anak.

Ilustrasi foto (Sumber: Antara)

Apa Tujuan Vaksin Japanese Encephalitis?

Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang efektif untuk penyembuhan penyakit JE. Oleh karena itu, JE hanya dapat dicegah dengan vaksinasi untuk menurunkan angka penularan penyakit tersebut.

Selain Indonesia, negara-negara di Asia yang turut memberikan imunisasi JE antara lain Thailand, Korea, Taiwan, China, dan Jepang. Program ini diselenggarakan terutama untuk anak dan sudah membantu menurunkan angka positif infeksi JE selama beberapa waktu terakhir.  

Kasus JE di Indonesia sendiri dilaporkan terjadi di beberapa daerah pada tahun 2015. Termasuk daerah Jakarta, Jawa Barat, Jogja, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, NTT, dan Bali. Infeksi paling banyak ditemukan di Bali sebab wilayah tersebut didominasi oleh area sawah dan peternakan babi.  

Pada tahun 2016, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional berusaha untuk memperkenalkan vaksin JE pada program imunisasi nasional di wilayah paling endemis di Indonesia. Lalu pada tahun 2017, melalui Menteri Kesehatan, pemerintah Indonesia melakukan kampanye sosialisasi dan pengenalan imunisasi JE di Bali.

Manfaat Vaksin Japanese Encephalitis

Selain membantu pencegahan penularan penyakit JE pada bayi, anak, dan dewasa, vaksin JE juga berguna untuk memberikan perlindungan ekstra pada orang-orang yang tidak bisa menerima vaksin ini karena berbagai kondisi yang dialami, antara lain:

  • Ibu hamil.
  • Seseorang yang mempunyai reaksi alergi terhadap kandungan di dalam vaksin JE.

Kapan Harus Melakukan Vaksin Japanese Encephalitis?

Para wisatawan yang hendak singgah selama satu bulan atau lebih di daerah endemik disarankan untuk melakukan vaksinasi JE. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa bayi yang sudah berusia 9 bulan sudah bisa menerima vaksin JE.

Adapun jadwal imunisasi JE diberikan sebanyak dua sesi dengan interval selama 28 hari dengan ketentuan di bawah ini:

  • Orang dewasa dengan usia 18 hingga 65 tahun bisa menerima suntikan vaksin kedua setidaknya 7 hari setelah mendapatkan vaksin pertama.
  • Vaksin kedua setidaknya diberikan sekitar satu minggu sebelum melakukan perjalanan ke wilayah endemik.
  • Vaksin tambahan atau booster bisa diberikan jika anak sudah menerima dua suntikan vaksin sebelumnya.

Prosedur Vaksin Japanese Encephalitis

Anak akan menerima dosis sebanyak 0,5 mililiter melalui suntikan secara subkutan. Bagi anak dengan usia 9 hingga 12 bulan, suntikan diberikan pada paha lateral bagian kanan. Adapun untuk anak yang sudah berusia lebih dari 12 bulan, vaksin disuntikkan pada bagian lengan deltoid kanan.

Demikianlah ulasan tentang mengenal imunisasi JE dan prosedur yang bisa diberikan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi