ERA.id - Tersangka Kuat Ma'aruf diduga memiliki hubungan spesial dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dugaan perselingkuhan ini mencuat dari pengakuan mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.
Deolipa menyebut pria yang berprofesi sebagai supir keluarga Ferdy Sambo ini sempat terpergok Brigadir J melakukan hal tak senonoh dengan Putri Candrawathi.
Akan tetapi, Kuat Ma'aruf langsung menghasut Ferdy Sambo bahwa Brigadir J yang sudah melakukan pelecehan.
Sehingga, banyak menduga Kuat Ma'aruf dan Putri Candrawathi memang memiliki hubungan spesial dibelakang Ferdy Sambo.
Kali ini, ahli tarot Jeng Nimas meramal isu perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'aruf.
Berdasarkan tarotnya, ia melihat Putri Candrawathi tak memiliki perasaan apa-apa kepada Kuat Ma'ruf.
"Ibu Putri tidak ada perasaan dengan Kuat Ma'ruf. Sudah meninggal lalu menjadi es, sudah beku dan tidak ada perasaan dengan Kuat Ma'ruf," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Jeng Nimas.
"Bawaan agama yang disegani. Bawaan agama yang menyembah, yang berarti bawahan dan atasan saling menghormati. Pak Kuat Ma'ruf sangat segan dengan keluarga Ferdy Sambo," tambahnya.
Selain itu, Jeng Nimas melihat ada kondisi tipu daya dilakukan Kuat Ma'ruf.
Selain itu, kemungkinan Kuat Ma'aruf meminta Putri Candrawathi membolak-balikan kondisi sebenarnya.
"Ada kondisi-kondisi tipu daya. Ini ada kaitannya yang terjadi saat ini. Ada pesulap dengan tipu daya yang memukau," tuturnya.
"Ada kesadaran menurun. Kesadaran menurun ini orang yang tak bisa berpikir lagi. Mungkin iya (Kuat Ma'aruf meminta Putri mengadu ke Ferdy Sambo)," lanjutnya.
Kuat Ma'aruf sengaja melakukan hal tersebut karena rasa takut, gelisah dan takut disalahkan.
"Karena takut, gelisah, was-was. Mungkin Kuat Ma'ruf takut disalahkan Pak Sambo ketika suatu saat Pak Sambo mengetahui kedekatan Putri dan Brigadir J," paparnya.
"Karena nanti pegawainya imbasnya, ketika Pak Sambo tahu kedekatan Putri dan Brigadir J," lanjutnya.
Jeng Nimas melihat Kuat Ma'aruf memiliki peran kuat dibalik pembunuhan Brigadir J.
Ia juga melihat perjalanan ke Malang merupakan sebuah susunan perencanaan pembunuhan Brigadir J.
"Kuat Ma'ruf ini yang mengetahui. Disini ada penemuan, ada sesuatu yang diketahui Kuat Ma'ruf disini," ucapnya.
"Sebuah perjalanan, proses, kejadian. Disini ada sebuah kejadian yang dari proses." lanjutnya.