ERA.id - Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming, menuai kritik atas acara ngunduh mantu Kaesang dan Erina Gudono. Acara ngunduh mantu itu dinilai terlalu berlebihan oleh netizen.
Kritik pedas itu disampaikan lewat media sosial oleh pemilik akun @9AriyonoL di Twitter. Akun tersebut menilai acara ngunduh mantu yang diadakan oleh Presiden Jokowi berlebihan dan layaknya perang.
"Ngunduh mantu aja lebay. Suasana Solo seperti akan menghadapi perang besar. Kesan yg muncul, keluarga Jokowi panik," tulis akun @9AriyonoL, Minggu (11/12/2022).
Cuitan itu lantas mendapat respon dari Gibran. Ia menanyakan maksud dari perkataan akun tersebut yang menuding ayah Gibran, yang juga sebagai presiden disebut panik.
"Perang apa pak? Panik kenapa?" tanya Gibran.
Perang apa pak? Panik kenapa? https://t.co/BaRF7CuJvs
— Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) December 10, 2022
Tak sampai di situ, kritik pedas terhadap Gibran dan keluarga terus berlanjut. Di mana Gibran dan keluarga dinilai tidak mendengar penderitaan rakyat dan memilih untuk menggelar pesta besar-besaran.
"Lanjutkan saja pestanya Kang. Gak usah denger penderitaan rakyat. Bersenang senanglah selagi masih mampu," kata @No_Van**.
Menanggapi hal tersebut, Gibran pun menyampaikan permintaan maaf atas pesta yang digelar keluarga.
"Ya pak, Saya minta maaf," katanya.
Diketahui Presiden Joko Widodo menggelar acara ngunduh mantu di Rumah Dinas Loji Gandrung, Minggu (11/12/2022). Acara ngunduh mantu itu juga diwarnai dengan pesta rakyat dan 11 panggung hiburan yang disuguhkan untuk warga.
Selama proses ngunduh mantu, Kaesang dan Erina Gudono mengenakan busana adat Jawa Solo. Sementara keluarga mengenakan beskap beludru berwarna biru tua.
Setelah ngunduh mantu di Loji Gandrung, rombongan menaiki kereta kencana menuju Pura Mangkunegaran untuk mengadakan tasyakuran yang dibagi dalam dua sesi. Sedikitnya Kaesang dan Erina akan menyambut 3.000 tamu undangan di Pura Mangkunegaran.