ERA.id - Hajar aswad atau ‘batu hitam’ merupakan batu yang berasal dari surga. Dahulu, hajar aswad berwarna putih melebihi susu. Dosa-dosa manusia kemudian membuat batu ini menjadi berwarna hitam. Selain berasal dari surga, terdapat beberapa fakta dan keistimewaan hajar aswad.
Hajar aswad bisa ditemukan di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Letaknya ada di ujung salah satu bagian Ka’bah. Dikutip Era.id dari NU Online, berikut ini adalah beberapa fakta dan kelebihan dari hajar aswad.
Keistimewaan Hajar Aswad di Mekkah
1. Mencium dan mengusap
Umat Islam dianjurkan mencium serta mengusapkan tangan pada hajar aswad. Hal tersebut sesuai kisah Sayyidina Umar radliyallahu anh yang pada suatu ketika datang ke hajar aswad kemudian menciumnya.
Umar berkata, “Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari)
Hal tersebut menunjukkan bahwa Umar melihat secara langsung Nabi Muhammad saw. mencium hajar aswad kemudian dia mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Umar juga menekankan bahwa hal tersebut dilakukan semata-mata mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw., bukan karena mengultuskannya.
Umar juga mengatakan bahwa batu tersebut tidak mampu memberikan manfaat ataupun bahaya. Tentu, karena manfaat dan bahaya hanya dari Allah Swt.
2. Letak hajar aswad
Hajar aswad berada di tempat yang paling mulia di Bumi. Batu tersebut terletak di pojok Ka’bah pada bagian timur laut. Sudut ini dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim bersama putranya, Ismail.
3. Titik mula tawaf
Letak hajar aswad ada di posisi dimulainya tawaf. Semua orang yang menjalankan tawaf memulainya dari bagian timur laut Ka’bah.
4. Kiasan tangan Allah Swt.
Diriwayatkan Abu Ubaid, Rasulullah saw. mengibaratkan hajar aswad sebagai “tangan Allah” di bumi. Orang yang mengusap hajar aswad seolah-olah sedang bersalaman dengan Allah Swt.
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa bersalaman dengannya (hajar aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih.” (HR Ibnu Mâjah: 2957)
5. Bercahaya
Hajar aswad memiiki cahaya yang memancar besar. Meski demikian, Allah Swt. menutup hal tersebut, sesuai riwayat Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Hibbân.
6. Jadi saksi di hari akhir
Pada hari kiamat, hajar aswad akan menjadi saksi bagi orang-orang yang pernah menyentuhnya dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dalam kitab as-Sunan karya at-Tirmidzi dan al-Ausath karya at-Thabrany.
7. Syafaat
Batu hitam di Ka’bah tersebut akan memberikan syafaat dan syafaatnya diterima oleh Allah Swt. Hal tersebut sesuai penjelasan dari hadis riwayat at-Thabrany.
8. Baiat kepada Allah dan Rasulullah
Hajar aswad dikiaskan sebagai tangan Allah Swt. di Bumi. Terkait hal tersebut, mengusap hajar aswad seperti sedang berbaiat kepada Allah Swt. dan Rasulullah saw.
“Sesungguhnya hajar aswad merupakan (seolah) tangan Allah di muka bumi. Barang siapa yang tidak bisa berbaiat kepada Rasulullah saw., kemudian mengusap hajar aswad, maka ia sedang berbaiat kepada Allah dan Rasul-Nya. (Muhammad al-Azraqi, Akhbaru Makkah wa Mâ Jâa minal Âtsâr, Beirut, juz 1, halaman 325).
Itulah berbagai keistimewaan hajar aswad di Mekkah. Bagi yang belum berkesempatan mencium dan mengusapnya, semoga Allah Swt. memudahkan hal tersebut suatu saat nanti.