ERA.id - Belakangan JMS atau Jesus Morning Star, yakni sekte sesat di Korea Selatan tengah menuai sorotan dunia. Ini lantaran kisah sekte tersebut dijadikan dokumenter bertajuk In the Name of God: A Holy Betrayal yang ditayangkan di Netflix.
Sekte JMS ini sangat disorot karena ajarannya yang sesat dan banyak memakan korban. Inilah beberapa fakta tentang JMS yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Pendirinya klaim sebagai Mesias
JMS didirikan oleh pria bernama Jeong Myeong Seok pada tahun 1980 silam. Sejak memulai sekte ini, Jeong Myeong Seok aktif merekrut anggota dengan mengaku mampu meramal beberapa hal dan ramalannya terbukti jadi kenyataan.
Jeong Myeong Seok juga sering mengklaim dirinya sebagai Mesias atau wakil Tuhan untuk membuat orang-orang percaya dan bergabung dengan JMS.
2. Manipulasi anggota cewek untuk keuntungan seksualitas
Dalam kegiatan sekte tersebut, setelah khotbah Jeong Myeong Seok akan mengundang anggota perempuan terpilih untuk pertemuan doa pribadi. Namun, pertemuan tersebut ternyata berubah menjadi manipulasi untuk berhubungan badan dengan Jeong Myeong Seok.
Demi memanipulasi, Jeong Myeong Seok mengklaim ia dipilih Tuhan dan menggunakan otoritas itu untuk memaksa mereka melakukan pembersihan spiritual dan menikah dengannya melalui tindakan seksual.
Seperti yang dijelaskan di serial Netflix, Jeong Myeong Seok mengatakan "Ini bukan kejahatan seksual. Anda hanya menerima kasih Tuhan". Ini membuat para korban tidak bisa menolak melakukan kegiatan seksual dengannya. Diketahui korban Jeong Myeong Seok mencapai ratusan wanita, bahkan mereka yang di bawah umur.
3. Jeong Myeong Seok sempat dipenjara
Aksi ilegal Jeong Myeong Seok dengan sekte JMS nya ini sudah diketahui oleh pihak berwenang pada 2009 lalu. Jeong Myeong Seok juga sudah pernah dipenjara selama 10 tahun karena melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap empat orang pengikutnya yang wanita.
4. Sekte masih aktif dan 125 gereja JMS tersebar di Korea Selatan
Saat ini Jeong Myeong Seok masih hidup berusia 77 tahun dan sudah bebas dari penjara pada 2018 lalu. Meski sudah diketahui publik dan sempat dipenjara, kegiatan JMS disebut masih tetap berjalan meski dilakukan secara diam-diam.
Setelah dokumenter Netflix dirilis, banyak warga Korea Selatan yang memposting alamat-alamat gereja JMS yang masih aktif hingga saat ini. Diketahui sekitar 125 gereja JMS tersebar di Korea Selatan.