ERA.id - Audrey Vanessa, pemenang Miss Indonesia 2022 dikenal memiliki paras cantik dan beragam prestasi. Salah satu prestasinya adalah ia meraih beasiswa penuh dari Monash International Leadership Scholarship.
Perempuan asal Sulawesi Utara ini menempuh pendidikan pascasarjana di Monash University, Australia jurusan Banking and Finance. Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan S1 dari beasiswa pada 2020 di kampus yang sama dengan jurusan Accounting dan Finance.
Selain peraih beasiswa, perempuan berusia 23 tahun ini mampu berbicara dalam lima Bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Mandarin, dan Perancis. Pada tahun 2014, Audrey Vanessa dinobatkan menjadi Siswa Kristen Berprestasi Sulawesi Utara.
Memiliki banyak prestasi, Audrey Vanessa kini membeberkan kiat suksesnya. Perempuan kelahiran 23 Desember 1999 ini mengatakan bahwa menempuh pendidikan sangat penting. Menurutnya, cita-cita bisa tergapai jika dimulai dari pendidikan.
"Pendidikan sangat penting, kita fokus pendidikan. Edukasi paling penting untuk mengubah dunia. Edukasi bisa meraih cita-cita dan mimpi," ujar Audrey Vanessa, saat ditemui di Jl Gunawarman, Senopati, Jakarta Selatan pada Selasa (21/3/2023).
"Karena disini sangat penting, wanita harus berani bercita-cita tinggi. Edukasi itu tidak hanya belajar, setelah itu kerja udah. Edukasi itu mencapai apa kita cita-citakan, meraih apa yang kita inginkan. Makanya penting banget bermimpi dan kita harus meraihnya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Audrey mengakui jika dirinya mengalami kesulitan untuk mendapatkan beasiswa S1. Sebab, hanya ada 40 kuota dan bersaing dengan calon penerima beasiswa dari luar negeri.
"Sebenarnya ketika aku berjuang mendapatkan beasiswa S1, untuk mendapatkannya memang agak sulit. Hanya ditawarkan 40 kuota dan bersaing secara internasional dan seluruh jurusan," jelasnya.
Akan tetapi, ia sangat bersyukur lantaran mendapatkan beasiswa penuh. Selain meraih nilai tertinggi, Audrey sudah aktif berorganisasi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Untungnya aku bisa mendapatkan ini, sejak SMP aku berani aktif buat organisasi, kalau flashback tentu (meraih beasiswa) ada something dan tidak mudah. Tapi aku udah berani jadi ketua osis, ikut organisasi (sejak SMP). Aku belajar skill-skill lain, aku diingatkan pentingnya punya tujuan." tambahnya.