ERA.id - Seorang supir truk yang menjadi korban banjir bandang di trowongan Gungpyeong 2 di Cheongju berbagi kisah menegangkan yang dialaminya. Yoo Byung Jo berhasil menyelamatkan sedikitinya tiga nyawa dari musibah tersebut.
Pengemudi truk berusia 44 tahun itu mengatakan ia sedang mengemudikan truk seberat 14 tonnya melalui Underpass Gungpyeong 2 di Cheongju seperti biasa dalam perjalanannya ke tempat kerja. Tiba-tiba, semburan air membanjiri underpass dalam hitungan detik.
Namun saat dia mencoba melarikan diri dari terowongan ketika air mengalir deras, bus yang melaju di depannya berhenti. Yoo mengaku bahwa dia mencoba menabrak bus dari belakang, berharap untuk mendorongnya sehingga mereka dapat keluar dari jalur banjir bersama.
“Saya awalnya mencoba melarikan diri bersama dengan mendorong dari belakang, tetapi (bus) tidak mau bergerak. Dalam keadaan itu, mesin mobilku mati,” kata Yoo Byung Jo, dilansir CJB.
Saat permukaan air terus naik, Yoo mengatakan dia berhasil memecahkan jendela truknya dan memanjat ke atas atap. Di saat itulah dia juga berhasil menyelamatkan korban pertama dari banjir bandang tersebut.
Menurutnya, korban pertama yang dia selamatkan adalah seorang wanita muda yang tersapu keluar dari bus oleh air yang deras. Wanita muda yang nampak putus asa itu berusaha sekuat tenaga bertahan dengan memegang kaca spion samping truknya.
Setelah menyadari hal ini, Yoo langsung meraih tangannya untuk membantunya naik ke atas truk juga.
“Ada seorang wanita yang tergantung di sebelah saya. Saya memegang tangannya dan menariknya ke atas truk kargo saya,” ungkapnya.
Setelah berhasil membantu wanita muda itu, Yoo mengaku mendengar lebih banyak teriakan minta tolong di sekitarnya. Dia berbagi bahwa dia terus melihat-lihat truknya untuk mencari siapa saja yang membutuhkan bantuan.
Kemudian dia melihat seorang pria mengambang di dekat bagian belakang truknya dan membantunya berdiri juga, tepat sebelum menyelamatkan pria lain yang juga hampir sepenuhnya terendam air.
“Kedua pria itu mengambang dan terus meminta saya untuk menyelamatkan mereka. Hanya wajah mereka yang terlihat di atas air,” katanya.
Setelah berhasil menyelamatkan tiga nyawa, keempatnya pun menghabiskan sisa waktu mereka dengan putus asa berpegangan pada pagar pembatas sampai tim penyelamat datang dan membantu mereka keluar dari jalan bawah tanah yang terendam banjir.
Tindakan Yoo ini tidak luput dari perhatian anggota keluarga korban serta publik. Orang tua dari wanita muda berusia 20-an yang diselamatkan Yoo bertemu dengan supir truk dan berterima kasih atas keberaniannya.
“(Putri saya) berkata, 'Saya tidak memiliki kekuatan, jadi lepaskan tangan saya,' tetapi Anda bertahan sampai akhir dan mengangkatnya ke tempat yang lebih tinggi,” kata orang tua korban wanita itu.
“Anda pasti juga kelelahan. Terima kasih banyak karena tidak menyerah dan menyelamatkannya,” sambungnya.
Yoo, wanita muda itu, dan dua pria lain yang dia selamatkan termasuk di antara sembilan orang yang diselamatkan dari insiden underpass yang tragis itu.
Hingga Senin malam, otoritas pemadam kebakaran Korea Selatan menemukan mayat satu orang lagi yang diduga menjadi salah satu korban banjir. Setelah dikonfirmasi, ini akan membuat total korban tewas dari tragedi itu menjadi 14 jiwa menandai berakhirnya pencarian 12 orang yang dilaporkan hilang dalam banjir terowongan.