ERA.id - Berburu tanaman hias sempat menjadi viral dan tren di tahun 2020. Kala itu, pandemi Covid-19 sedang merebak diseluruh dunia. Meski tak seramai dulu, ada beberapa tanaman hias yang masih jadi incaran para pecinta tanaman hias.
Liferdi Lukman selaku Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengungkap bahwa negara di benua Eropa sedang menyukai tanaman berwarna-warni.
Tanaman yang berwarna-warni kini tengah naik daun dan jadi tren 2023. Tak hanya Indonesia, masyarakat di negara benua Eropa juga menyukai tanaman berwarna-warni.
"Di Eropa itu menarik, mereka menarik dengan tanaman berwarna. Padahal, subtropis tapi ingin berwarna-warna. Atau nanti musim dingin datang juga suka dengan daun-daun berwarna," ujar Liferdi, saat ditemui di Jl. Pejaten Barat, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, Indonesia bisa menghasilkan tanaman hias yang cantik dan bisa memikat masyarakat di luar negeri. Berbagai jenis tanaman hias di Indonesia punya bentuk, warna, dan keistimewaan masing-masing.
"Ekspor kita punya potensi. Indonesia punya sumber (bibit tanaman) genetik baru. Ini bisa menjadi trobosan untuk menjual tanaman mahal," ucapnya.
Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus mengikuti tren tanaman hias. Ia mengingatkan kembali viralnya tanaman hias gelombang cinta, yang merupakan salah satu jenis Anthurium pernah menjadi tanaman yang hits dan berharga ratusan juta rupiah per pohon.
"Harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Dulu dengan tren gelombang cinta. Kreativitas dituntut bagi para pecinta tanaman hias," paparnya.
Ia turut mendukung gelaran FLOII Expo 2023 ini yang menyoroti industri florikultura. Ajang FLOII dapat diikuti oleh pemelihara dan penjualan produk tanaman, penjual produk layanan lanskap dan taman, dan penjual pembibitan sebagai peserta pameran.
FLOII Expo akan dilaksanakan pada tanggal 28 September - 1 Oktober 2023 bertempat di ICE BSD City, Tangerang.
"Indonesia memiliki sumber plasma nutfah, tanaman-tanaman tropis yang terbesar di dunia yang perlu mendapat perhatian yang besar, apalagi dengan potensi ekspor yang ada," ujarnya.
"Kami berharap florikultura ini tidak hanya sekedar hobi tapi juga dapat menggerakkan perekonomian Indonesia. Untuk itu Kementerian Pertanian sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami menghimbau untuk seluruh pelaku, produsen, hobbyist, dan pebisnis di sektor florikultura mari bersama-sama bergabung dan berpartisipasi dalam acara FLOII ini," lanjutnya.