7 Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI, Keterampilan Manusia Tetap Unggul

| 18 Aug 2023 22:05
7 Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan AI, Keterampilan Manusia Tetap Unggul
Pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI (Freepik)

ERA.id - Kehadiran teknologi Artificial Intelligence membuat banyak orang khawatir akan kehilangan pekerjaan. Program yang bisa meniru kecerdasan manusia ini memang terbukti bisa melakukan beberapa pekerjaan dengan mudah dan hasil bagus. Namun masih ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI. 

Teknologi AI memang dimunculkan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Namun di samping itu, AI juga berpotensi besar menggeser peran manusia sebagai pekerja di berbagai bidang. Tapi yang perlu diingat bahwa AI bukanlah program komputer yang sempurna sehingga masih banyak pekerjaan yang tudak bisa digantikan oleh AI.

Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan oleh AI

Kekurangan AI hingga saat ini adalah tidak bisa melakukan pekerjaan yang memerlukan kreativitas, keterampilan penilaian, kecerdasan emosional, dan ketangkasan fisik. Berikut ini daftar pekerjaan yang tidak akan digeser oleh AI.

Pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI (Freepik)

Ahli Hukum

Ahli hukum merupakan salah satu profesi yang tidak bakal tergantikan oleh AI. Pekerjaan ini tidak mungkin bisa ditangani oleh AI karena membutuhkan aspek logika dan penilaian dalam pengambilan keputusan. 

Bagi seorang pengacara misalnya, meskipun AI dapat meningkatkan penelitian dan strategi, tetapi keterampilan dalam presentasi tetap hanya dapat dilakukan oleh orangnya. Selain itu, pada dasarnya juga dalam konteks penegakan hukum, algoritma dan aturan tidak dapat dengan mudah diaplikasikan dalam situasi tertentu.

Keamanan Siber

Pekerjaan lain yang tidak bisa digantikan AI adalah orang-orang yang bertugas di bidang keamanan siber. Zaman yang terus berkembang memunculkan semakin banyak model dan kasus serangan siber. Untuk mengatasi masalah ini, meskipun penanganannya menggunakan perangkat teknologi namun tetap membutuhkan keterampilan manusia. 

Pengrajin atau Seniman

AI juga tidak bisa menggantikan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas seperti pengarjin dan seniman (artisan). Seorang artisan bekerja membuat kerajinan tangan, seperti benda-benda seni dan dekoratif. 

Dlam membuat kerajian, artisan melakukannya dengan sentuhan manusiawi yang tak ternilai dan dihargai oleh banyak orang. Biasanya orang-orang akan membayar atau menilai lebih untuk membeli barang-barang buatan tangan manusia dibandingkan mesin.

Pekerja Medis

Pekerja medis seperti dokter dan perawat juga tidak bakal digantikan oleh AI. Di samping menguasai ilmu kedokteran, profesi ini juga dituntut untuk mampu memahami dan mengenal kepribadian pasien. Keterampilan untuk analisis masalah kesehatan secara personal dan memahami emosi masih belum bisa ditangani oleh AI. 

Meskipun di samping itu, AI cukup membantu dalam tugas-tugas seperti pengingat janji, pengisian resep, atau pengolahan data medis. Namun diagnosis dan perawatan yang mendalam tetaplah ranah manusia. 

Sales

Sales juga tidak akan bisa digantikan oleh AI karena pekerjaan ini membutuhkan kemampuan dalam hal menjalin hubingan, empati, dan kreativitas dalam penyelesaian masalah. Meskipun adanya teknologi AI dapat membantu dalam analisis data dan administrasi, namun keahlian persuasif dan interaksi tetap dilakukan oleh manusia.

Manajemen SDM

AI juga tidak akan bisa menggeser profesi manajemen SDM. Seorang manajer sumber daya manusia harus memiliki kemampuan mengelola dan memahami emosi, menganalisis dan mencari solusi, mengatur strategi. 

Keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan critical thinking dan manajemen emosi tersebut tidak bisa dilakukan oleh AI. Aspek-aspek emosional dan interaksi manusiawi berperan penting dalam efektivitas manajemen sumber daya manusia.

Terapis dan Pekerja Sosial

AI juga tidak mungkin untuk menggantikan peran terapis atau pekerja sosial, seperti psikolog, tim SAR, pengajar, dan lainnya. Dalam profesi psikologi misalnya, urusan penyembuhan mental membutuhkan keterampilan Interaksi dan pemahaman empati yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Selain itu, pengalaman juga menjadi kunci bagi seorang pekerja sosial dalam menangani berbagai masalah. 

Demikianlah ulasan mengenai pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI. Meskipun teknologi yang dirancang pada AI cukup canggih, namun mereka belum bisa menangani pekerjaan yang membutuhkan keterampilan critical thinking tingkat tinggi dan kompleks, pemahaman emosional, hingga ketangkasan fisik. 

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi