Berpikir Diakronis dan Sinkronis untuk Memahami Sejarah, Apa Bedanya?

| 08 Nov 2023 23:00
Berpikir Diakronis dan Sinkronis untuk Memahami Sejarah, Apa Bedanya?
Ilustrasi berpikir diakronis dan sinkronis (pexels)

ERA.id - Memahami atau menjelaskan suatu kejadian butuh pola pikir yang tepat agar tidak terjadi kekacauan informasi. Secara umum, kita bisa memahami atau menjelaskan kejadian dengan berpikir diakronis dan sinkronis.

Meski terkesan mirip, dua kata ini punya makna dan ciri yang berbeda. Keduanya bisa digunakan untuk menjelaskan kejadian tapi sifat dan fokusnya berbeda. Simak uraian berikut untuk memahaminya.

Ilustrasi belajar dengan pola pikir diakronis dan sinkronis (pexels)

Perbedaan Berpikir Diakronis dan Sinkronis

  • Berpikir Diakronis

Berdasarkan KBBI, diakronis memiliki makna berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Kemudian, historis memiliki makna berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannya dengan masa lampau.

Pola pikir diakronis adalah pola pikir yang tepat digunakan untuk memahami atau menjelaskan sejarah yang terjadi dalam rentetan waktu atau kronologis. Istilah lain dari berpikir diakronis adalah berpikir kronologis.

Fokus dari berpikir diakronis adalah waktu atau rentetan waktu, bukan ruang. Secara etimologis, diakronis terdiri atas dua kata bahasa Yunani, yaitu “dia” yang berarti ‘melalui’ atau ‘melampaui’, dan “chronicus” yang berarti ‘waktu’. Dengan demikian, berpikir diakronis adalah berpikir dalam (melalui) lintas waktu.

Seperti telah disebutkan, berpikir diakronis juga bisa disebut dengan berpikir kronologis. Kronologis memiliki makna berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa). Jadi, proses pemahaman atau penjelasan suatu peristiwa dilakukan berdasarkan urutan waktu yang dilakukan secara berturut-turut sejak awal hingga akhir.

Pemahaman atau penjelasan tidak dilakukan secara melompat-lompat (dalam konteks waktu) agar tidak terjadi kekeliruan informasi atau hoaks. Orang yang berpikir secara diakronis melakukan penelusuran dan analisis terhadap peristiwa berdasarkan urutan waktu yang ada.

  • Berpikir Sinkronis

Berdasarkan KBBI, sinkronis memiliki makna bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas. Ini berbeda dengan diakronis, tapi bisa digunakan untuk memahami atau menjelaskan sejarah. 

Berpikir sinkronis berarti memahami atau menjelaskan suatu kejadian dalam suatu batasan waktu. Fokus dari pola pikir ini adalah ruang, bukan waktu.

Secara etimologis, sinkronis berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu “syn” yang berarti ‘bersamaan’, dan “chronos” yang berarti ‘waktu’. Dengan demikian, berpikir sinkronis lebih fokus pada kejadian dalam waktu yang sama (terbatas). Berpikir dalam konteks ruang bisa meluas, tapi waktunya terbatas.

Fokus terhadap ruang maksudnya aspek-aspek peristiwa, seperti tokoh, penyebab, tempat, waktu kejadian, dampak, dan sebagainya. Bisa dibilang, berpikir sinkronis dilakukan untuk memahami atau menjelaskan suatu kejadian secara lebih mendalam.

Berpikir diakronis dan sinkronis tidak sama, tapi bisa saling berkaitan. Jika digambarkan, kita berpikir diakronis untuk menjelaskan berbagai kejadian yang terjadi dalam waktu yang berbeda-beda. Setelah itu, kita menggunakan pola pikir sinkronis untuk menganalisis atau mendalami setiap kejadian pada masing-masing waktu yang berbeda itu.

Itulah penjelasan dari berpikir diakronis dan sinkronis. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.

Rekomendasi