Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan ke Anak, Ada yang Sepele tapi Bahaya

| 16 Nov 2023 15:52
Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan ke Anak, Ada yang Sepele tapi Bahaya
Ilustrasi (Ketut subiyanto/Pexels)

ERA.id - Bagi Anda yang sudah menjadi orang tua, mungkin pernah mengalami dibuat jengkel oleh anak. Namun, dalam kondisi apa pun, tentunya Anda harus memiliki pengendalian yang tepat, baik itu dalam perbuatan atau bahkan dalam ucapan. Sebab, ada kalimat yang tidak boleh diucapkan ke anak. Kata-kata yang terlontar bisa saja lebih tajam dari sebilah pisau dan jika ditujukan kepada anak, tentunya akan berakibat fatal. Apa saja kalimat tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Kalimat yang tidak boleh diucapkan ke anak

Ada beberapa kalimat yang harus Anda perhatikan saat berkomunikasi dengan anak. Meski mungkin tidak bermaksud buruk, tetapi untuk memahami bahwa kalimat-kalimat di bawah ini tidak disarankan untuk Anda ucapkan pada anak:

Ilustrasi (Foto: Pexels)

Masa begitu saja kamu marah/menangis?

Bisa jadi Anda heran menyaksikan anak marah atau menangis karena suatu hal yang menurut Anda sepele. Namun, Anda perlu menahan diri agar tidak membuat perasaannya menjadi tidak valid.

Secara mudahnya, Anda dapat membayangkan saat Anda sedang merasa kesal atau sedih, kemudian ada orang lain yang mengucapkan kalimat tersebut. Tentunya Anda juga akan merasa kesal, bukan?

Ketika anak Anda percaya bahwa pikiran atau perasaannya tidak diakui, ia tidak hanya merasa lebih terisolasi, melainkan juga menjadi lebih marah, frustrasi, dan murung.

Kamu tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar

Kalimat ini juga berisiko dapat menjadikan anak Anda merasa bodoh, malu, dan rendah diri. Walaupun banyak orang berpikir rasa malu merupakan cara yang baik untuk menghukum anak-anak, Anda harus percaya bahwa kalimat ini bukanlah kalimat yang pantas untuk diucapkan.

Bahkan, kalimat tersebut akan sering memberikan efek sebaliknya karena dapat menyebabkan anak menarik diri. Dalam jangka panjang, rasa malu akan menjadikan anak kurang mampu menentukan keputusan yang tepat.

Rasa malu tentunya berbeda dari rasa bersalah. Rasa bersalah tidaklah buruk sebab mengandung perasaan menyesal dan tanggung jawab. Seseorang harus merasa menyesal saat melakukan sesuatu yang keliru.

Jika Anda ingin anak merasa bersalah saat ia melakukan kesalahan, jangan gunakan rasa malu untuk membuat anak merasa bersalah. Rasa malu mempunyai efek yang seolah mengatakan, “Kamu adalah orang yang tidak berharga.”

Kamu seperti ayahmu! atau kenapa kamu tidak bisa seperti kakakmu?

Kedua kalimat ini juga tidak disarankan Anda ucapkan pada anak. Ketika ayah sering dikritik di rumah, contohnya, anak tidak akan merasa senang jika dikatakan sama seperti ayahnya.

Tentunya anak-anak Anda tidak merasa nyaman saat mendengar orang tua mereka mengatakan hal-hal negatif tentang satu sama lain. Jika seorang anak sudah dicap “sama seperti ayahnya”, ia akan merasa marah dan malu saat ayahnya dikritik.

Selain itu, Anda juga tidak disarankan mengucapkan kalimat seperti, “Mengapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?” sebab ini merupakan jebakan bagi orang tua, terutama jika Anda memiliki satu anak yang berperilaku baik, sedangkan yang lainnya tidak.

Ketika Anda melontarkan kalimat perbandingan semacam ini, hal itu akan menyakitkan dan juga mengadu domba anak-anak secara tidak langsung. Anda harus selalu ingat bahwa setiap anak istimewa, serta mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sini, biar Ibu bantu

Sekilas, memang tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut. Apalagi anak-anak memang belum mampu mandiri, dan memerlukan bantuan orangctuanya dalam banyak hal.

Namun, kalimat tersebut tidak boleh diucapkan ketika anak sedang berusaha membuat atau melakukan sesuatu dengan hati-hati. Sebab, hal ini akan menjadikan anak tidak mampu mandiri dan selalu bergantung pada orang tuanya.

Alih-alih selalu membantu anak hingga hal terkecil, Anda dapat memberikan kesempatan padanya untuk mencoba dan amati dari jauh, selama hal tersebut tidak berbahaya.

Ibu sudah muak dengan kamu!

Hal yang harus Anda ingat, meskipun sudah sangat kesal, kalimat ini juga tidak boleh diucapkan pada anak. Dalam jangka panjang, mengatakan kalimat terus menerus seperti ini pada anak akan merusak hubungan Anda dengan anak.

Bayangkan, untuk bertahan hidup, seorang anak bergantung pada orang tuanya. Orang tua memberikan perlindungan, kebutuhan akan makanan, pakaian dan lain-lain. Jadi, jika orang yang bertanggung jawab mengasuh anak melontarkan kalimat bahwa ia telah muak, tentunya hal ini bisa mengejutkan, menakutkan, dan sangat melukai anak.

Demikianlah beberapa kalimat yang tidak boleh diucapkan ke anak agar karakter mereka dapat berkembang dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi