ERA.id - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video presenter Vincent Rompies yang mengaku membenci bullying. Padahal saat ini tengah heboh kabar anaknya diduga menjadi pelaku perundungan di sekolah.
Dalam video itu, komika Dani Aditya menceritakan pengalaman tak mengenakan saat di sekolah. Ia mengaku sempat diludahi oleh teman-temannya. Bahkan, mereka merasa Dani Aditya dianggap lebih cocok sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). Mendengar hal itu, Vincent nampak emosi dan berkata kasar usai mendengar curhatan Dani Aditya.
"Anj**g lo," teriak Vincent, dikutip dari unggahan akun Twitter @maddiyd09.
padahal pak vincent sangat tidak menyukai yang namanya pembullyan, tapi malah anak nya yang ikut'an atau mungkin salah pergaulan jadi ikut membully hmmm pic.twitter.com/SNCrBF9MdV
— ayipmad (@maddiyd0g) February 19, 2024
Akun itu menyebut Vincent Rompies tidak suka dengan perundungan. Namun, akun itu nampak kecewa lantaran anaknya justru menjadi pelaku perundungan di sekolah yang saat ini jadi pusat perhatian publik.
"Padahal pak vincent sangat tidak menyukai yang namanya pembullyan, tapi malah anak nya yang ikut'an atau mungkin salah pergaulan jadi ikut membully hmmm," tulisnya.
Diketahui, polisi tengah mengusut kasus perundungan yang mengakibatkan seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Nusantara (Binus School) Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) yang dilarikan ke rumah sakit. Polisi juga tengah mendalami kabar yang menyebutkan anak Vincent Rompies diduga terlibat dalam aksi tersebut.
Belum dirinci identitas korban maupun pelaku dalam kasus perundungan ini. Namun, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi membenarkan bahwa korban terluka. Alvino mengatakan, pihak korban juga sudah membuat laporan ke polisi dan kini polisi telah menindaklanjuti aduan itu.
Kejadian itu diunggah oleh akun X @BosPurwa dan viral di media sosial. Disebutkan, aksi bullying yang terjadi di warung belakang salah satu sekolah swasta tersebut sebagai bentuk syarat masuk sebuah geng.
Korban disebut menjadi salah satu calon anggota geng di sekolah itu. Para calon anggota geng diketahui harus melakukan beberapa hal untuk bisa bergabung. Salah satunya, membelikan makanan untuk para seniornya.
Korban yang tidak disebutkan identitasnya, belakangan diduga diikat di tiang hingga dipukuli pakai balok kayu. Soal alasan pelaku merundung kawannya, belum diketahui sampai sejauh ini.
Beberapa siswa yang berada di lokasi diduga ikut merekam aksi tersebut dan menertawakannya. Pihak sekolah pun disebut telah menghukum para pelaku yang diduga terlibat. Sanksinya berupa skorsing hingga drop out (DO).