Tim Editor
ERA.id - Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kembali diterapkan di Jakarta, memberikan dampak besar pada perekonomian masyarakat ibu kota. Hal ini juga dirasakan pedangdut Anisa Bahar.
Ibunda Juwita Sanjaya ini mengunggah video singkat terkait keterangan seorang pria yang mengaku dokter. Ia membahas soal COVID-19 yang semakin merajalela di Indonesia.
Dalam video itu, lelaki berpeci hitam mengatakan tidak ada obat COVID-19. Baginya, COVID-19 adalah virus berbasis RNA yang merusak pernapasan. Untuk menangkalnya, seseorang harus menguatkan imun dalam tubuh.
"Saya dokter. Dokter dulu bersuara ini. Nggak ada obat covid. Vaksin itu mencegah untuk membuat antibodi kita kuat. kalau kalian ingin melawan covid perkuat antibodi kalian. Lah gimana antibodi bisa kuat kalo warga aja nggak bisa makan," ungkap pria dalam video tersebut.
Dalam keterangannya, pedangdut yang dikenal sebagai 'goyang patah-patah' ini berterimakasih atas info yang dilontarkan oleh pria dalam video tersebut.
"Info bagus. Terima kasih pak dokter infonya percuma pake masker jaga jarak cuci tangan sering2 tapi perut pada kelaparan akhirnya anti bodynya hilang atau lemah itu yang diserang penyakit," tulis @anisa_bahar_new
Ibu anak tiga ini juga kesal karena masyarakat dituntut untuk menaikkan imun. Padahal masih banyak rakyat yang sengsara akibat pandemi COVID-19.
"Nah bagaimana mau naikin imun kalo pada kelaparan akhirnya virus masuk dan susah di cegah atau sembuh jadi pada matilah. Itu yang kalian inginkan bukan??? bikin rakyat sengsara dan mati di serang Virus," lanjutnya.
Selain itu, Anisa Bahar rela ikut turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa menuntut Ketua DPRD agar memerintah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk membatalkan PSBB.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, unjuk rasa dilakukan Anisa Bahar beserta sejumlah pedangdut dan pekerja malam di Gedung DPRD RI Jakarta, pada Senin 5 Oktober 2020.
Selain itu, pedangdut berusia 43 tahun itu juga mengunggah foto dengan tulisan yang berisi 'Rakyat lapar butuh makan. Rakyat tidak butuh PSBB. Rakyat butuh kerjaan, bukan janji Nipon. Buka PSBB rakyat mau kerja'
