ERA.id - Tsania Marwa gagal membawa pulang anak-anaknya dari rumah Atalarik Syah. Ia mengaku kecewa dengan provikasi yang terjadi saat penjemputan.
Saat melakukan penjemputan, Tsania Marwa didampingi oleh pihak Pengadilan Agama Cibinong dan juga KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk membawa pulang anak-anaknya.
Proses penjemputan yang sempat menimbulkan drama itu diakui oleh Dede Supriadi, Panitera Pengadilan Agama Cibinong gagal dilakukan. Tsania disebut tidak berhasil membujuk dan membawa kedua anaknya.
"Hari ini kami gagal menjemput anaknya Bu Tsania Marwa. Kami sudah berusaha masuk kamar, tapi kondisi anak tidak memungkinkan dipaksa," kata Dede, di YouTube Star Story, Kamis (29/4/2012).
Pihak pengadilan menegaskan tidak mungkin melakukan pemaksaan penjemputan terhadap anak, sebab hal itu bisa mengganggu sikologis dan mental anak.
Belum lagi adanya aturan dan amanat dari pimpinan yang meminta Tsania tidak memaksa anak-anaknya untuk ikut kembali ke rumahnya.
"Ada aturan-aturan dan amanat pimpinan sama saya dalam penetapan harus humanis, harus persuasif, dan kami pun tidak mau disalahkan oleh siapa pun," tegas Dede.
Tsania yang sedang memperjuangkan haknya sebagai Ibu pun menceritakan secara singkat pertemuannya manis dengan anaknya. Ia sempat menyuapi anak pertamanya serta mencium dan memeluknya.
Namun sayangnya ada pihak yang sengaja memprovokasi kedekatan Tsania dengan putranya. Hal itu ternyata membuat anaknya takut dan kembali ke dalam kamar.
"Tiba-tiba ada provokasi, ya ada orang yang ngomongnya tinggi jadi anak saya takut, lari lagi ke kamar," kata Tsania.
Lebih lanjut, Tsania Marwa mengaku kecewa dengan apa yang terjadi dan menimpanya. Ia merasa sudah dipersulit untuk menjemput anaknya sesuai dengan hasil keputusan di persidangan.
"Ya saya kecewa banget lah karena ini kan keputusan tapi dipersulit," tutupnya.