ERA.id - Penyanyi Kim Jaejoong baru-baru ini berbagi pengalaman mengerikan bareng sasaeng atau fan obsesif. Ia mengaku dibuntuti fan obsesif selama 12 tahun yang terus menghantuinya.
Pengalaman mengerikan itu dibagikan olehnya saat menjadi pembawa acara spesial 'Nighttime Workshop' di Naver NOW. Kala itu Jaejoong mengungkap kehidupannya terus dibuntuti oleh fan obsesif atau yang lebih dikenal dengan nama sasaeng.
"Dulu ketika aku masih berpromosi dalam sebuah grup, sasaeng akan datang ke rumah kami sepanjang waktu. Aku dikirimi foto ruang tamu, kamar tidur, dan dapur ku ke (nomor) telepon saya, dan aku ada di foto itu," kata Jaejoong, dikutip Naver, Senin (17/5/2021).
Lalu, kata Jaejoong, kejadian mengerikan itu pun sempat membingungkan dirinya sebab ia sendiri tak tahu bagaimana nomor ponselnya bisa tersebar ke penggemar.
Bahkan saat Jaejoong berada di apartemen seorang diri, ia mendapati fakta bahwa fan obsesif itu pindah rumah dan memilih tinggal tepat di sebrang apartemennya.
Penggemar itu bahkan tak ragu untuk terus mengamati gerak-gerik dan tindakan apa pun yang dilakukan olehnya. Lebih parahnya lagi, penyanyi 35 tahun itu bahkan tidak bisa memakai balkon kamarnya karena terus diawasi.
"Aku pindah ke rumah itu karena aku suka balkonnya, tapi aku bahkan tidak bisa menggunakannya karena mereka akan terus menatapku," ungkapnya.
Kejadian demi kejadian yang mengerikan itu pun membuat Jaejoong tidak betah tinggal di apartemennya. Ia pun sempat bimbang untuk pindah rumah demi menghindari sasaeng tersebut.
Namun sayangnya belum sempat pindah rumah, Jaejoong kembali diusik oleh tingkah menyeramkan dari penguntitnya. Menurutnya saat malam tiba ada seseorang yang terus membunyikan bel rumahnya, tetapi saat dicek tidak ada seorang pun yang berada di luar rumah.
"Aku mendengar bel pintu berbunyi. Aku memeriksa interkom, tetapi tidak ada orang di sana. Jadi aku kembali ke dalam kamar, tetapi bel pintu berbunyi lagi. Aku memeriksa interkom lagi, tetapi tidak ada orang di sana," kenangnya.
Lalu, Jaejoong yang mulai ketakutan akan hal itu pun mencoba untuk membuka pintu rumahnya selebar 30 sentimeter. Saat ia melihat kebawah, ia pun terkejut begitu melihat ada kaki seseorang dan langsung menutup pintunya.
Tetapi saat menyadari kejanggalan itu, ia mencoba untuk membuka lagi pintu rumahnya. Namun lagi-lagi tidak ada orang di luar rumahnya.
"Saat aku membuka pintu, mereka sudah tidak ada lagi. Tapi aku bisa mendengar seseorang berlari menuruni tangga darurat. Aku mengejar mereka dengan berlari kencang dan menangkap mereka. Aku (berhasil) menangkap mereka, dan itu adalah salah satu dari orang-orang itu (sasaeng), seperti yang aku harapkan," tegasnya.
Setelah berhasil menangkap pelaku, Jaejoong pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk membuat laporan. Ia berniat untuk melaporkan sasaeng itu atas tindakan dan prilaku yang mengganggu privasinya.
Bukannya mendapat perlindungan dan pembelaan dari kepolisian, Jaejoong justru diabaikan oleh polisi. Pihak polisi justru menilai hal itu sebagai kejadian yang wajar dari seorang penggemar yang mengunjungi idolanya.
"Petugas polisi bilang padaku, ‘Itu adalah penggemarmu. Tentu saja ada penggemar yang bisa datang, mengapa Anda melaporkannya ke polisi? Kim Jaejoong, kamu berpikiran sempit,' lalu ia pergi begitu saja," ungkapnya.
Selain mendapat gangguan berupa bunyi bel rumah, Kim Jaejoong juga mengaku sempat diganggu oleh fan obsesifnya yang menyamar menjadi pengantar pesanan. Kala itu fan obsesifnya bahkan membuatnya takut dengan memperlihatkan matanya yang hanya berwarna putih.
Dari kejadian aneh yang terus menimpanya, Jaejoong mengaku ia harus pindah rumah setiap dua tahun sekali. Selain itu, ia juga harus menjual mobil-mobilnya lantaran para sasaeng terus membuntuti dan merekam semua hal yang dilakukannya.
Untungnya kejadian mengerikan itu sudah tak pernah ia alami lagi saat ini setelah 12 tahun hidup tak tenang. Ia pun mengaku senang akhirnya bisa menjalani kehidupannya dengan normal seperti orang biasa.
"Itu berakhir pada ku setelah 12 tahun. Itu tidak terjadi lagi pada ku. Sekarang, aku tidak bepergian (pindah), dan aku menjual semua mobil milikku. Aku akhirnya bebas. Aku bahkan bisa berjalan di jalanan dengan normal akhir-akhir ini. Aku sangat bahagia," tutupnya.