Tim Editor
ERA.id - Penyanyi Paris Hilton menuai sorotan usai menghapus cuitannya di Twitter terkait Palestina. Ia diduga mendapat tekanan hingga akhirnya memilih untuk bersikap netral.
Dalam cuitan di Twitternya beberapa hari lalu, Paris Hilton lantang menyuarakan dukungannya untuk kebebasan Palestina. Ia bahkan mengungkap kepiluan dengan apa yang terjadi di Palestina akibat serangan Israel.
"Ini sangat memilukan. Ini harus dihentikan! #SavePalestine #GazaUnderAttack #stopthegenocide," cuitnya di Twitter.
Bukan hanya itu saja, pelantun "Turn It Up" itu juga membuat cuitan keduanya yang disertai sebuah video seroang gadis Palestina. Dalam video itu terlihat seorang bocah berusia sekitar 10 tahun yang mogok lantaran mengalami serangan dari Israel.
"Ini menyakiti hatiku. Tidak ada yang harus hidup dalam ketakutan. Hati saya tertuju pada gadis kecil dan anak-anak lain di sekitarnya," lanjutnya.
Sayangnya hanya dalam kurun waktu beberapa jam, cuitan Paris Hilton tentang Palestina itu pun menghilang. Paris diduga mengalami tekanan sehingga ia memilih untuk bersikap netral terhadap konflik Palestina dan Israel.
Sending love and light around the world. Praying for peace to make the world a better place for all. 🙏
— Paris Hilton (@ParisHilton) May 16, 2021
"Mengirim cinta dan cahaya ke seluruh dunia. Berdoa untuk perdamaian agar dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua," tulisnya.
Sikap dan keputusan Paris Hilton itu pun langsung menuai berbagai sorotan. Jurnalis Ahmed Eldin misalnya, ia menduga Paris mengalami tekanan sehingga memilih untuk menghapus cuitannya.
Paris Hilton likely pressured into deleting her tweet describing Israel’s war crimes in Gaza as genocide and heartbreaking. She then tweeted prayers for peace. We need accountability more than we need prayers. We’ve been praying for 73 years. pic.twitter.com/fvBHwL7owu
— Ahmed Eldin | أحمد شهاب الدين (@ASE) May 16, 2021
"Paris Hilton kemungkinan ditekan untuk menghapus tweetnya yang menggambarkan kejahatan perang Israel di Gaza sebagai genosida dan memilukan. Dia kemudian men-tweet doa untuk perdamaian. Kita membutuhkan pertanggungjawaban lebih dari kita membutuhkan doa. Kami telah berdoa selama 73 tahun," tulis Ahmed Eldin.
"Paris Hilton diberitahu untuk menghapus tweetnya dan sebagai gantinya memposting beberapa omong kosong umum," timpal @socialistsunday.
Paris Hilton bukan satu-satunya tokoh selebritas yang memilih untuk menghapus dan diduga mengalami tekanan. Sebelumnya supermodel, Kendall Jenner juga melakukan hal serupa di Instagramnya.
Kendall menuai kritikan usai menunggah dan menghapus postingannya tentang Palestina. Begitu juga dengan bintang balap Formula One, Lewis Hamilton.
Lewis Hamilton diduga mengalami tekanan dari sponsor dan juga petinggi Formula One. Hal ini pun menyebabkan seluruh unggahannya tentang Palestina menghilang dari Instagramnya.
Sementara itu, Bella Hadid dan keluarga besarnya terang-terangan memberi dukungan untuk Palestina. Bahkan Bella dan Anwar Hadid turun kejalan untuk melakukan aksi bela Palestina.
