Tim Editor
ERA.id - Baru-baru ini, pesinetron Dahlia Poland membuat pengakuan yang mengejutkan. Pemain sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini menegaskan jika dirinya berbeda keyakinan dengan suaminya, Fandy Christian.
Sebab, sebelum menikah dengan Fandy Christian, ibu anak tiga ini menganut agama Islam. Ia dikabarkan pindah agama sama seperti sang suami. Kini, Dahlia Poland dengan tegas membantah rumor tersebut saat menanggapi komentar dari netizen.
“Tahu darimana karena cinta? Tahu perjalanan rohaniku kah? Kenal juga nggak kan? Kenapa harus kasihan? Aku hidup damai dan bahagia, tidak ada yang perlu dikasihani kayaknya,” tulis Dahlia Poland.
Ada pun netizen yang mempermasalahkan keputusan Dahlia Poland pindah agama saat menikah. Menurutnya, agama itu urusan personal masing-masing. Artis berdarah Amerika Serikat itu merasa tak penting mengurusi agama apa yang dianut seseorang.
“Dan btw kenapa orang harus pindah agama pas kawin, kalau agama urusan personal, timing pindah agamanya nggak harus pas kawin kan, manusia manusia. Nggak penting lu Kristen apa Islam atau apa, namanya agama bukan pindah pas suami atau istri lo beda agama atau sebaliknya,” ungkapnya.
Dahlia Poland mengaku agama yang dianut Fandy Christian adalah Katolik. Sementara, Dahlia memeluk agama Kristen.
“Well lagi-lagi sok tahu, suamiku Katolik, aku Kristen, cara sembahyangnya beda,” ujar Dahlia Poland.
Sejak sebelum menikah dengan Fandy Christian, Dahlia Poland menegaskan telah memeluk agama Kristen. Maka dari itu, ia meminta netizen untuk tidak menuding yang tak sesuai dengan kebenarannya.
“Jadi nggak ada ngikut-ngikut agama orang. Makannya kalau nggak tahu apa-apa secara mendetail lebih baik diam. Nggak tahu kanapa yang aku alami sampai meyakini keyakinanku ini? Btw aku memeluk Kristen bahkan dari sebelum menikah,” tuturnya.
Artis berusia 24 tahun itu mengatakan semua orang berhak memilih agama yang diinginkan dalam hidup. Ia juga heran mengapa urusan agama masih banyak yang pro kontra.
"Kalau semua orang punya pilihan dan memilih apa yang terbaik untuknya, kenapa masih ada orang lain yang pro dan kontra? Hal se privasi agama yang mana hanya bersangkutan dengan individunya. Tapi seolah olah butuh persetujuan publik untuk apa yang dia percaya," tutupnya.
