ERA.id - Ustaz Yusuf Mansur mengabarkan kondisinya menurun dan membutuhkan transfusi darah lantaran kadar hemoglobim sangat rendah. Ayahnya Wirda Mansur ini tak mau sembarangan mendapatkan pendonor dan memilih kalangan penghafal Al-Quran terbaik di dunia.
Selain itu, pendonor itu juga harus mempunyai prestasi, salah satunya adalah Syeikh Baleid dari Maroko. Sayangnya, kabar ini justru menuai kontroversi. Bapak anak lima ini dicap sombong karena hanya memilih pendonor darah kalangan penghafal Al-Quran.
Mengetahui tudingan tersebut, suami Siti Maemunah ini buka suara melalui Instagram pribadinya. Ia mengatakan jika pendonor darah dari kalangan penghafal Al-Quran sudah takdir dari sang pencipta. Usai pendonor darah tersebut, Ustaz Yusuf Mansur berharap hidupnya menjadi lebih baik.
"Hikmah dari tudingan milih-milih pendonor darah sekaligus jadi jawaban utuh dan jadi ilmu dan hikmah. 25 Juli 2021 Bismillah, setiap sel, seluruh sel, punya kulit, punya memori, punya rekam jejak, termasuk sel darah. Dan sepertinya haqqul yaqien bahwa kejadian saya perlu darah adalah maksud dan kehendak dari Allah," tulis Ustaz Yusuf Mansur di Instagram pribadinya, dikutip Senin (26/7/2021).
"Sepertinya haqqul yaqien bahwa kejadian saya perlu darah adalah maksud dan kehendak dari Allah. Saya dibuatnya ber-HB rendah agar bisa menerima pendonor dari yang menjadi jalan ampunan dan ridha Allah buat dan atas saya. Pendosa yang banyak dosanya ini, pendosa yang banyak dosanya ini," lanjutnya.
Pendakwah berusia 44 tahun ini mengatakan jika semua pendonor darah orang hebat. Akan tetapi, Ustaz Yusuf Mansur ingin darah dari orang saleh agar dirinya ikut berkah.
"Sejatinya, semua pendonor adalah hebat. Semua pendonor adalah orang-orang pilihan. Semua pendonor adalah orang-orang tulus. Semua pendonor adalah orang-orang ikhlas. Nggak dikenal, nggak disebut tapi menyelamatkan. Nggak dikasih hadiah juga dan nggak ditemuin oleh yang menerima," ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
"Saya mikir, jika saja darah saya bersatu dengan darah-darah orang saleh, apa jadinya? Minimal darah saya jadi ikut berkah. Jadi, benar ada memori dan rekam jejak darah itu dan seperti yang dibilang ilmuwan-ilmuwan bisa ada kemudian pengaruhnya," lanjutnya.
Ustaz Yusuf Mansur mengaku dirinya kerap mendapatkan pesan broadcast dari PPPA dan Daarul Qur'an soal donor darah. Lalu, ia menanyakan dan ingin mendapatkan donor darah dari kalangan penghafal Al-Quran.
"Saya kemudian langsung kontak kawan-kawan PPPA dan Daarul Qur'an untuk bikin program donor darah hebat dari orang-orang hebat diberbagai bidang. Seperti saya sebut diatas. Ada persaudaraann juga di sana, pertalian darah. Hikmah lain, banyak sekali," katanya.
Lebih lanjut, ia membantah jika pendonor darah berjumlah 10, melainkan 13. Nantinya, hanya satu darah dari 13 orang itu untuk didonorkan kepada Ustaz Yusuf Mansur.
"Dari 10 yang diberitakan dan saya memilih 4 saja. Itu bukan 10, tapi 13. Dari 13, 10 yang lolos screening kedokteran. 13-13nya dari Daarul Qur'an semua dan ada adik saya. Dari 10 itu, yang kepakai sama saya yang dipilih hanya 4. Sebab, kebutuhannya 4 dan dari keempat itu yang kepakai hanya 1," ungkapnya.