ERA.id - Media sosial tengah dihebohkan dengan dua anggota TNI AU yang melakukan tindakan kekerasan pada seorang warga di Merauke, Papua.
Dalam video durasi 1 menit 20 detik memperlihatkan dua pria berseragam TNI AU mengamankan seorang warga penyandang difabel dengan tak manusiawi.
Tentara itu mengamankan seorang warga dengan memiting badannya ke tanah. Sementara, tentara satunya lagi menginjak kepala warga tersebut. Saat menerima tindakan itu, orang itu hanya bisa menjerit kesakitan tanpa ada yang membantunya.
Komika sekaligus aktor, Arie Kriting menanggapi video viral aksi dua anggota TNI AU yang menginjak kepala seorang warga penyandang difabel.
Suami Indah Permatasari itu mengatakan penindasan kerap terulang dan kekerasan tidak akan pernah selesai sampai kapan pun.
"Kejadian terus berulang, lingkaran kekerasan tidak pernah usai. Hari ini menjadi korban, besok menjadi pelaku. Lalu timbul saling curiga, hadir perasaan saling tidak suka," tulis Arie Kriting, dikutip dari akun Instagram-nya pada Kamis (29/7/2021).
Bintang film Lamaran ini mengatakan kelompok kritis pendukung Hak Asasi Manusia (HAM) untuk tak memperkeruh suasana. Kenyataannya, kondisi malah makin buruk dengan banyaknya tindakan kekerasan. Menurutnya,
"Sementara kita diminta tidak memperkeruh suasana, keadaan tidak pernah menjadi jernih. Maka harus ada perubahan besar, agar cinta tumbuh di hati semuanya," katanya.
Pria berusia 36 tahun itu mengatakan rakyat itu harusnya mendapatkan perlindungan dari para prajurit Indonesia, bukan tindakan kekerasan. Arie Kriting juga meminta untuk setiap manusia agar memberikan kasih sayang.
"Rakyat bukan lawan, rakyat itu kawan. Prajurit bukan bahaya untuk rakyat, prajurit itu pelindung rakyat. Tapi kita tidak akan pernah sampai kepada harmoni, jika terus saja ada saling curiga. Hukuman silakan dijatuhkan, tapi rasa cinta tolong diajarkan. Agar cerita yang sama tidak terus berulang, hormat." tutupnya.
Unggahan itu dibanjiri respon dari netizen. Mereka setuju dengan tanggapan Arie Kriting soal penindasan yang dilakukan dua anggota TNI AU terhadap seorang warga penyandang difabel di Papua.
"Memang brutal sekarang prajurit,hilang rasa kemanusiaan nya,papua adalah Indonesia, Indonesia adalah papua,kenapa harus diperlakukan seperti ini, untuk bapak presiden beserta jajaran nya perbanyak lah beribadah dan dekat kepada tuhan, biar tahu arti nya jiwa kemanusiaan," tulis akun @anerta_*****p.
"Luka terakumulasi karena banyak pasang mata yang tak peduli sehingga kejadian yang sama terulang kembali. Katanya tak usah dibahas lagi, tapi juga tak mau introspeksi. Semesta tolong lindungi saudara kami, mereka hanya membela diri," kata akun @mia*****y.
"Benar banget sih ka arie. Entahlah mental mereka ko selalu merasa lebih dari orang lain sehingga bisa semena-mena, sehingga merasa paling segalanya saja. Apalagi kalau sudh ada jabatan. Empati sangat dibutuhkan," timpal akun @kiki******wann11.