Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Menghilang 12 Hari: Saya Sakit, Kritis, Hampir Meninggal Dunia

| 22 Aug 2021 11:30
Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Menghilang 12 Hari: Saya Sakit, Kritis, Hampir Meninggal Dunia
Deddy Corbuzier Badai Cytokine (Dok: YouTube/Deddy Corbuzier)

ERA.id - Presenter sekaligus YouTubers Deddy Corbuzier mengungkap alasannya menghilang selama 12 hari dari media sosial, termasuk podcast miliknya. Deddy mengatakan dirinya terpapar Covid-19 dan hampir meninggal dunia.

Terhitung sejak 12 hari pamit dan menghilang dari media sosial, Deddy Corbuzier akhirnya muncul dan memberi kabar yang terjadi sebenarnya.

"Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat. Intinya dua minggu saya break semua nya karena saya Hrs konsentrasi pada kesehatan saya," tulis Deddy Corbuzier di Instagram-nya, Minggu (22/8/2021).

Lalu, kata Deddy, dia dinyatakan positif Covid-19 dan sempat mengalami masa kritis di rumah sakit. Deddy mengatakan bahwa selain terpapar Covid-19, dia juga terkena badai cytokine.

"Saya sakit, kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tegasnya.

Deddy Corbuzier pun menjelaskan dia sempat dinyatakan negatif dari hasil tes antigen yang digunakan. Bahkan dia mencoba melakukan tes antigen dengan menggunakan tiga alat yang berbeda.

"Setelah hari itu saya PCR dan positif. Di hari ke tiga atau empat saya swab lagi antigen dengan tiga macam antigen yang berbeda-beda, saya negatif tanpa gejala," paparnya.

Deddy Corbuzier Badai Cytokine (Dok: YouTube/Deddy Corbuzier)
Deddy Corbuzier Badai Cytokine (Dok: YouTube/Deddy Corbuzier)

Sayangnya kondisi Deddy kian memburuk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dia mengatakan kondisi demamnya hingga mencapai 40 derajat.

Ketika di rumah sakit, Deddy langsung menjalani CT Thorax dengan hasil 30 persen kondisi paru-parunya rusak. Tetapi saat itu kondisi saturasi oksigen Deddy masih tergolong normal dan bertahan di angka 99.

Deddy pun diizinkan untuk pulang ke rumah dan tetap berada di bawah pemantauan tim dokter. Namun setelah dua minggu, kondisinya semakin memburuk dan menyebabkan 60 persen paru-parunya rusak.

"Ketika di cek CT thorax udah 60 (rusak), yang tadinya 30 naik ke 60 dan keadaannya masuk ke kondisi badai cytokine. Saya kaget ketika di bilang badai cytokine karena yang saya tau badai cytokin yang buat orang meninggal," tegasnya.

Mantan suami Kalina Ocktaranny itu mengaku sempat kecewa pada dirinya sendiri lantaran terpapar Covid-19. Sebab, menurutnya pola hidup, makanan, hingga vitamin yang dikonsumsi oleh Deddy sudah sangat baik.

Bahkan kata Deddy, untuk protokol kesehatan pun dia terapkan dengan sangat ketat. Tetapi tubuh Deddy akhirnya menyerah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Akhirnya saya masuk ke rumah sakit. Kondisinya saat itu panas, demam, badan sakit semua, dan kecewa. Kecewa sekali, sangat kecewa karena saya tidak menyangka orang seperti saya bisa seperti itu," ujar Deddy di YouTube-nya.

Untungnya saat ini Deddy Corbuzier berhasil melewati masa kritis dari badai cytokine dan dinyatakan bebas dari Covid-19.

Rekomendasi