ERA.id - Spirit doll atau boneka arwah belakangan ini tengah menjadi tren. Mulai dari orang biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren adopsi boneka tersebut.
Boneka arwah atau spirit doll yang banyak dimiliki para publik figur misalnya Ivan Gunawan hingga Ruben Onsu ini kebanyakan berwujud menyerupai bayi, yang kemudian mereka rawat layaknya seorang anak.
Tak sedikit yang berkeyakinan bahwa ada arwah yang bersemayam di dalam boneka. Tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai benda mati pada umumnya seperti boneka yang biasa dimainkan anak kecil.
Bagaimana hukumnya dalam Islam?
Sekretaris Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama M. Fuad Nasar mengatakan bahwa meyakini adanya arwah yang bersemayam di boneka arwah atau spirit doll bertentangan dengan nilai tauhid.
"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa," ujar Fuad Nasar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Fuad menilai dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.
Boneka arwah atau benda apapun tidak layak dipercayai membawa keberuntungan atau sebaliknya. Menurutnya, hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tapi tidak boleh lebih dari itu.
"Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya," kata dia.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa secara sains dan ilmu agama mustahil dan tak masuk akal jika boneka dapat dimasuki arwah (baby doll) yang saat ini tengah menjadi tren di kalangan pemengaruh (influencer) Tanah Air.
"Soal arwah menurut ajaran Islam, keyakinan saya, itu sudah disimpan oleh Allah di alam barzah, jadi tidak bisa dipanggil-panggil atau tidak bisa dimintai pertolongan karena mereka sedang istirahat baik orang baik atau orang buruk," ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad.
Karena secara ilmu agama dan sains tidak masuk akal, Dadang berpesan agar segala sesuatu disandarkan kepada tauhid, yakni menyembah dan meminta kepada Allah Swt. semata.
"Tidak boleh meminta kepada selain Allah dalam hal kekayaan atau apa pun," kata Dadang.