Tim Editor
ERA.id - Chandrika Chika alias Chika akhirnya datang memenuhi panggilan pihak kepolisian terkait dugaan pengeroyokan yang melibatkan Putra Siregar dan Rico Valentino. Chika mengaku saat kejadian Putra dan Rico dalam keadaan mabuk.
Selama pemeriksaan di Bareskrim Polri, Chika sedikitnya ditanyai 20 pertanyaan terkait insiden yang terjadi. Dalam pengakuannya, Chika menyebut Putra dan Rico sempat minum alkohol di sebuah karaoke sebelum akhirnya bertemu di kafe tersebut.
"PS dan RV sebelumnya karaoke bareng di Senopati dan minum alkohol. Kemudian, setelah karaoke mereka bertemu lagi di kafe," kata Roofi Ardian, kuasa hukum Chandrika Chika saat dihubungi wartawan.
Lalu, kata Roofi, insiden pemukulan itu terjadi lantaran adanya kesalahpahaman antara Rico dengan Chika. Di mana saat berada di kafe tersebut, Chika bertemu dengan teman lamanya dan berpelukan sambil menangis.
"Di lokasi Chika tanpa sengaja bertemu teman lamanya dan berpelikan sambil tangis-tangisan, sebab keduanya pernah berselisih dan kemudian maaf-maafan," jelasnya.
Sayangnya Rico yang berada di tempat yang sama dan melihat hal itu tidak terima dengan apa yang terjadi. Rico yang dalam keadaan mabuk pun diduga melakukan pemukulan kepada M Nur Alamsyah.
"Namun tanpa diduga tangisan Chika disalahpahami oleh kedua tersangka yang dalam keadaan mabuk," ungkap Roofi.
Saat itu, kata Roofi, Rico menduga Chika diperlakukan tidak baik oleh korban sehingga memicu aksi pengeroyokan. Padahal yang terjadi menurut keterangan Chika, korban hanya melihat orang sedang berpelukan.
Sementara itu, mantan kekasih Thariq Halilintar itu tidak banyak bicara usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (21/4/2022). Chika yang didampingi oleh kuasa hukumnya memilih bungkam dan langsung masuk ke dalam mobil.
Sebelumnya nama Chandrika Chika dituding menjadi dalang utama dari insiden pengeroyokan yang dilakukan Putra Siregar dan Rico Valentino. Saat itu menurut keterangan saksi, Chika kerap kali berpindah meja sehingga memicu amarah dari Rico.
Atas insiden yang terjadi pada 2 Maret 2022 itu pun Putra Siregar dan Rico Valentino ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya juga telah dilakukan penahanan selama 20 hari dan akan ditambah masa penahanannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
