Piala Dunia 2018: Diawali dan Diakhiri Nestor Pitana

| 15 Jul 2018 06:40
Piala Dunia 2018: Diawali dan Diakhiri Nestor Pitana
Nestor Pitana (Foto: Fifa.com)
Jakarta, era.id - Lagu raja Dangdut, Rhoma Irama sepintas cocok untuk menjadi kalimat pembuka tulisan ini. 'Kau yang mulai, kau yang mengakhiri..' itu dia sepenggal reff lagu bang Rhoma. Tapi liriknya jangan dilanjut, karena lagu itu bertema tentang kegagalan sebuah cinta.

Yang kami mau ceritakan justru soal kegembiraan seorang warga Argentina bernama Nestor Pitana. Pria berusia 43 tahun ini menjadi sang pengadil dalam laga pembuka Piala Dunia 2018 antara Rusia vs Arab Saudi. FIFA kembali memilih Pitana sebagai wasit yang bakal memimpin partai puncak, final Prancis melawan Kroasia. Pitana yang membuka, dia juga yang harus menutup Piala Dunia ini.

"Kegembiraan ini mungkin bisa saya bandingkan dengan momen ketika diberitahu bahwa saya akan menjadi seorang ayah," kata Pitana seperti kami kutip dari FIFA.com.

Memang, Pitana bukanlah wasit perdana yang pernah mendapat kehormatan ini. Piala Dunia 2006 di Jerman, Horacio Elizondo asal Argentina sudah melakoni lebih dulu. Tapi toh, wasit mana sih yang tak mau mengganti posisi Pitana sekarang.

Dengan tubuh setinggi 1,92 meter, Pitana sudah terbiasa dengan kata-kata kasar dan permainan keras di sepak bola domestik Argentina. Dia dipercaya tidak akan mudah diintimidasi oleh para pemain yang marah, apalagi laga puncak biasanya akan berjalan dengan tensi tinggi.

Merujuk data statistik di laman Transfermarkt, Pitana telah memimpin 347 pertandingan profesional, mengeluarkan 1.658 kartu kuning dan 108 kartu merah, dan memberikan 81 penalti sejak debutnya pada 2007.

"Pitana sekuat batu karang," kata kepala komite wasit FIFA, Pierluigi Collina.

 

Dunia yang digeluti Pitana sebenarnya juga gado-gado. Dia pernah bekerja sebagai figuran film sebagai sipir penjara dalam film Argentina "La Furia" pada 1997. Dia sempat juga bertugas sebagai petugas keamanan di tempat dugem hingga penjaga pantai. Pitana malah pernah menjajal jadi pemain basket di level regional.

Setelah pernah bermain bola basket dan sepak bola di level regional, Pitana kemudian memasuki dunia perwasitan dan juga mempelajari pendidikan fisik. Debut wasit di divisi tertinggi sepak bola Argentina terjadi pada 2007. Ia lalu menjadi wasit internasional tiga tahun kemudian dan memimpin empat pertandingan pada Piala Dunia terakhir di Brazil.

Rekomendasi