Istimewanya, kompetisi fanart ini turut melibatkan Tom Hardy, aktor utama dalam film adaptasi antihero dalam Marvel Universe. "Di akhir seleksinya saya masuk sebagai lima peringkat terbaik. Dari kelimanya kebetulan saya yang dari Indonesia," kata Adhitya kepada Antara, Rabu (3/10/2018).
"Awalnya saya tahu di laman resmi Sony & Talenthouse (salah satu platform Creative di US) kerjasama bareng Venom Movie untuk mengadakan kompetisi fanart ini dengan dijuri pihak marketing "Venom" & Tom Hardy secara langsung," tambahnya.
Adhitya menuturkan, dalam kompetisi itu, seenggaknya ada 3600 karya dari seluruh dunia yang masuk dan awalnya cuma dipilih lima karya terbaik versi juri, di mana proses seleksinya adalah satu minggu.
Mengingat banyaknya karya yang masuk dari peserta seluruh dunia, menurut Adhit, Tom Hardy akhirnya memutuskan ingin menambah jumlah pemenang menjadi 20 karya. Dan lagi-lagi dalam 20 peringkat karya terbaik itu ada beberapa fanart karya sejumlah visual artist Indonesia selain saya.
Sebagai bentuk apresiasinya, Tom Hardy kemudian memosting beberapa fanart para pemenang kompetisi tersebut, salah satunya merupakan karya Adhitya, dalam akun resminya di platform Instagram.
Adhitya mengakui bahwa fanart karyanya terinspirasi dari dua trailer "Venom" yang sebelumnya sudah tayang. Dimana ada satu adegan duel brutal Venom melawan Riot. Proses pembuatannya sendiri, katanya, membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
"Tantangannya ada di proses visualnya. Karena banyak banget karya yang masuk maka saya berusaha berpikir bagaimana caranya agar konsep visualnya berbeda dari karya lainnya, tapi tetap terfokus di karakter Venom dan Riotnya. Dan proses itu membutuhkan beberapa waktu," katanya.