Finder yang merupakan singkatan dari "Finding Individuals for Disaster and Emergency Response" ini mampu menemukan korban gempa yang masih hidup. Cara kerja alat berukuran koper ini seperti radar dan mampu mendeteksi detak jantung manusia di bawah reruntuhan bangunan.
Teknologi ini dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California bersama Direktorat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri di Washington.
Task Manager untuk proyek Finder di JPL, James Lux menjelaskan Finder dilengkapi dengan kamera dan perangkat pendeteksi suara. Bobot Finder juga kurang dari 9 kg sehingga sangat ringkas dan mudah dibawa.
"Finder adalah alat yang dilengkapi metode pencarian lainnya, seperti perangkat pendengaran dan kamera, yang digunakan oleh responden pertama," ujar Lux, dalam situs resmi NASA, seperti dikutip era.id, Minggu (7/10/2018).
Cara kerja Finder dalam menemukan korban dengan memancarkan sinyal refleksi bertenaga rendah seperti sonar, di mana sinyal tersebut akan mendeteksi gerakan kecil seperti nafas hingga detak jantung. Dalam pengujiannya Finder mampu mendeteksi detak jantung hingga kedalaman 6 meter dan lapisan beton padat.
Nantinya, operator Finder akan menggunakan laptop maupun tablet untuk menjalankan alat tersebut. Finder bahkan mampu membedakan suara detak jantung manusia dengan hewan atau perangkat mekanis lainnya.
Sejak 2015, NASA telah menguji perangkat canggih ini ke banyak zona bencana. Bahkan telah digunakan untuk membantu korban di daerah bencana seperti gempa Nepal, badai Maria di Puerto Rico, hingga gempa di Meksiko tahun 2017 lalu.
Nah, dalam situasi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan longsor, waktu adalah segalanya. Korban yang lebih cepat dapat ditemukan, dapat dibawa ke tempat yang aman untuk mendapatkan perawatan medis.
Baru-baru ini Indonesia dilanda bencana besar di Sulawesi Tengah. Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang kawasan Donggala, Palu, dan sekitarnya pada Jumat (28/9). Akibat bencana itu, infrastruktur luluh lantak dan gelombang tsunami juga menyapu kawasan bibir pantai kota Palu dan Mamuju.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memperbaharui data korban jiwa yang meninggal dalam bencana itu. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, seiring pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan.
-
Afair19 Feb 2019 14:09
Ma'ruf: Mereka Kebanyakan Nonton Mission Impossible
-
Afair10 Nov 2018 19:11
Lanjut Cari CVR, KNKT Hadirkan Alat Lebih Canggih
-
Afair30 Oct 2018 12:05
40 Penyelam dan Alat Canggih Digunakan untuk Cari Korban