Kisah Inspiratif Dinda Sang Penyintas Patah Tulang

| 14 Oct 2018 11:31
Kisah Inspiratif Dinda Sang Penyintas Patah Tulang
(Foto: Twitter @esseberrypop)
Jakarta, era.id - Izinkan kami menceritakan kisah inspiratif yang diambil dari sebuah thread (utas) di Twitter milik akun Twitter @esseberrypop. Cerita ini menarik kami angkat karena menceritakan perjuangan seseorang dalam menjalani kehidupan meski mendapatkan kesulitan. 

Cerita itu berasal dari seseorang perempuan dengan panggilan Dinda. Dinda mengalami kecelakaan dan membuat beberapa bagian tubuhnya patah. Tapi, kini Dinda bisa melewati itu semua, dan kehidupan pun sudah mulai dia jalani dengan penuh senyuman.

Cerita dimulai dari kenangan Dinda setelah melihat foto lawas di Facebook pada 5 Oktober. Foto itu menampilkan dia tersenyum sambil duduk di kursi roda. Dia pun mengunggah kenangan itu ke Twitter dan memberitahu foto inilah yang membuatnya tidak bisa berjalan selama dua tahun. 

"Tragedi paling menyedihkan sampe gue mikir "kok waktu kecelakaan itu gue gak mati aja sih?"," kicau akun @esseberrypop dilansir era.id pada Minggu (14/10/2018).

 

Dia bercerita, kecelakaan itu terjadi pada Mei 2013. Dinda yang saat itu sedang dibonceng pacarnya, mengalami kecelakaan tabrak lari. Akibatnya, Dinda terpental dari motor beberapa meter. Berita kecelakaan ini pun sempat jadi laporan di beberapa koran nasional.

Kecelakaan itu membuat bekas yang parah buat Dinda. Tulang bahu, siku, paha dan lututnya patah. Sementara, sang kekasih tidak mengalami luka yang serius. Hanya lecet di bagian pipi dan lengan.

Meski kondisi Dinda serius, dia tidak menjalani tindakan medis. Pergi ke rumah sakit untuk berobat adalah tindakan yang membuatnya berfikir dua kali. Apalagi, dia hanya tinggal bersama ibundanya.

"Fyi, nyokap gue waktu itu single parents. Gue cuma berdua sama nyokap ngadepin ini. Mommy, im so sorrryyyy. Nyokap sampe rela jadi pelayan kafe, nyuci di rumah org, nyetrika. Ya gitulah," kicau akun @esseberrypop.

Di masa seperti ini, mereka memutuskan untuk berobat alternatif, pengobatan kepada tabib China yang dia sebut dengan istilah Sinse. Dia pun menjalani beberapa kali pengobatan di tempat tersebut hingga akhirnya benar-benar sembuh.

Cerita awalan tentang peristiwa kecelakaan ini selesai. Dinda kemudian bercerita, yang menurut kami bagian paling terenyuh. Karena, saat kondisi seperti itu, tidak ada yang menemani Dinda. Bahkan, pacarnya yang terlibat kecelakaan, juga pelan-pelan menghilang.

Di saat seperti ini, Dinda hanya bisa mengingat kata-kata ibundannya. "Udah nak, ikhlas.. ikhlas kuncinya," kata Dinda dalam Twitternya.

Selanjutnya, Dinda bercerita ketika perayaan ulang tahunnya. Ibunya yang mengatur ini dan mengundang semua teman-temannya. Bahkan, sang pacar yang sempat hilang, akhirnya datang, tapi dengan kekasih barunya yang merupakan teman Dinda.

Namun, perayaan ulang tahun ini sedikit tercederai dengan kehadiran sang mantan pacar. Dinda pun sempat menangis ketika sang mantan pacar mengucapkan permintaanmaafannya atas peristiwa kecelakaan ini.

Yang membuat Dinda makin tak enak hati adalah pernyataan kekasih mantan pacarnya yang bilang "Udahlah, Dind. Jangan galauin si A lagi". Dinda pun emosi dengan ucapan itu. Hingga akhirnya, kekasih mantan pacarnya Dinda berucap, "halah cewe cacat kaya lu bisa apa sih?"

Pernyataan tersebut membuat Dinda makin terpuruk. Ibu Dinda, yang saat itu juga mendengar kata-kata tadi, langsung memeluknya.

Dinda sempat putus asa setelah mendengar kata-kata itu. Apalagi, kondisi patah tulangnya tidak semakin membaik. Upayanya untuk belajar berjalan pun menjadi sulit.

Semenjak kejadian itu pula, ibu Dinda menjadi kerja lebih ekstra untuk berupaya menyembuhkannya. Ibu Dinda mulai mengambil semua pekerjaan untuk biaya pengobatan Dinda, mulai dari pembantu rumah tangga, pelayan kafe, membuat kerajinan tangan, hingga ngojek. Ini dilakukan agar Dinda benar-benar sembuh.

Kondisi Dinda yang makin tepuruk dirasakan oleh sang ibu. Dia pun meminta tolong kepada Dinda untuk tetap semangat agar kesembuhan cepat datang. Permohonan ini pun jadi semangat untuk Dinda kembali menjalani hidup.

 

Kondisi keluarga Dinda kala itu, memang tidak baik. Kakeknya, ayah dari ibunda Dinda, meninggal karena struk. Sementara, ayah Dinda kabur entah ke mana.

Semenjak permohonan sang ibu tadi, Dinda jadi semangat. Karena dia melihat, sang ibu sudah berupaya mati-matian untuk kesembuhannya.

Akibat masa penyembuhan ini, Dinda sempat cuti sekolah selama satu tahun. Dan, setelah doa ibunda Dinda tadi, kondisi mereka mulai membaik. Mereka mulai bisa mengontrak rumah yang lebih baik dan melanjutkan biaya sekolahnya lagi.

Cerita yang inspiratif lainnya adalah ketika Dinda mulai sembuh. Nyinyiran tetangga sempat membuatnya drop lagi. Namun, hal itu tidak digubris oleh ibunda Dinda. Sang ibu pun selalu memberikan semangat untuk Dinda supaya terus berjuang untuk sembuh.

 

 

Semangat Dinda terus menyala ketika sang ibunda mengajaknya pergi ke mall setelah satu tahun tidak ke sana. Yang membuat Dinda saat itu tenang adalah pernyataan sang ibu yang bilang, "Mana? Mana org yg bilangin kamu cacat? Mana? Nih mama tunjukin kalau kamu tuh cantik, gimana pun juga!" kicau Dinda di akun Twitternya.

Saat itu, Dinda sudah tidak menggunakan tongkat dan kursi roda. Tapi, jalannya belum normal lantaran tulang pahanya yang sebelah kiri lebih pendek. Ini pula yang membuat jalannya jadi pincang, kala itu.

Tapi, waktu terus berjalan. Ini semua sudah dilewati lima tahun lalu. Kini, saatnya Dinda yang baru melanjutkan hidupnya. Kondisinya pun sudah benar-benar pulih seperti semula.

 

Dinda sadar, masalah ini membuat dia dan ibundanya naik kelas. Dia pun percaya, setiap doa punya kekuatan. Dinda pun yakin, Tuhan akan berlaku adil kepada setiap umatnya yang semangat menjalankan hidup.

 

Kini, Dinda sudah sadar dengan banyaknya cerita yang dia punya selama menjalani hidup ini. Masa lalunya itu bukanlah halangan baginya. Dia pun sudah memaafkan masa lalunya dan siap menjalani hidup lagi.

Dinda pun kini bisa tersenyum lebar. Dia pun berharap cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

Rekomendasi