Hujan, Bau Hujan dan Petrichor di Tebet

| 18 Oct 2018 19:29
Hujan, Bau Hujan dan <i>Petrichor</i> di Tebet
Hujan (FOTO: Yudhistira/era.id)
Jakarta, era.id - Alhamdulillah, hujan akhirnya turun. Kala mendengar suara gemuruh di genting kantor, saya langsung keluar, menagih aroma tanah yang terangkat ke permukaan udara, aroma yang sudah begitu lama enggak terhirup hidung yang sudah dipenuhi bau kemarau selama berbulan-bulan ini: petrichor.

Kamu pasti bisa membayangkan, bagaimana nikmatnya aroma yang saya deskripsikan di atas. Dalam sudut pandang keilmuan, aroma tersebut dikenal dengan nama petrichor. Nama ini diambil dari bahasa Yunani dan pertama kali diperkenalkan oleh dua orang ilmuwan asal Australia di tahun 1946.

Lalu, darimana petrichor berasal?  Dikutip dari Live Science, Aroma itu muncul akibat tetesan hujan yang memicu reaksi kimia dari minyak alami yang diproduksi beberapa jenis tanaman yang dilepaskan ke udara. Reaksi tersebut kemudian berkolaborasi di permukaan udara dengan reaksi senyawa lain bernama geosmin yang diproduksi bakteri-bakteri di dalam tanah.

Yang perlu dicatat, seluruh reaksi kimia itu enggak akan muncul tanpa dipicu tetesan hujan. Sebab, dalam prosesnya, butiran air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan terpecah dan menyebarkan partikel mikroskopis aerosol. Partikel itulah yang kemudian membawa bakteri serta senyawa aromatik, melepaskan sejumlah reaksi dari senyawa-senyawa yang kemudian memunculkan petrichor.

Selain reaksi senyawa-senyawa kimia, petrichor juga kerap dikaitkan dengan ozon. Ketika hujan --terutama yang disertai petir, petir memisahkan oksigen dan molekul nitrogen di atmosfer. Dalam siklusnya, senyawa-senyawa tersebut dapat kembali bergabung menjadi oksidanitrat.

Oksidanitrat inilah yang berinteraksi dengan bahan kimia lain di atmosfer dan membentuk ozon berbau tajam namun samar, persis seperti sifat bau klorin.

Nah, ketika kamu kerap memprediksi datangnya hujan dari bau-bauan, itu artinya kamu tengah menghirup aroma molekul ozon yang dibawa angin menjelang hujan. Secara alamiah, bau-bauan dari hujan memang akan muncul lebih dulu sebelum air hujan menetes.

Rekomendasi