Quintero berada di dalam mobil bersama saudaranya usai pertandingan tersebut, ketika dua pria dari sepeda motor mendekat dan melepaskan tembakan.
"Saya sedang mengemudi pulang ke rumah bersama saudara ketika saya merasakan seseorang mengetuk pintu mobil dan sepucuk senjata sudah mengarah ke saya," kata pemain berusia 23 tahun itu.
"Satu hal yang bisa saya lakukan saat itu adalah bereaksi secepat mungkin dan segera tancap gas. Tapi mereka menembak dengan cepat dan beruntung peluru hanya menghantam pintu mobil. Terima kasih Tuhan saya selamat tanpa cedera, demikian juga saudara saya," katanya.
"Sungguh sulit untuk dipahami, sepak bola hanya sebuah permainan. Hari ini terjadi pada saya, dan tidak mungkin besok menimpa pemain lain," kata Quintero.
Quintero yang sempat tampil sebanyak lima kali bersama klub Spanyol Sporting Gijon pada musim lalu, saat ini membela klub Deportivo Cali, dan meski menang 1-0 pada pertandingan Minggu (11/11/2018), hasil tersebut tetap membuat timnya terlempar dari delapan besar babak playoff.
Masalah keamanan terhadap pemain sepak bola sudah lama menjadi perhatian di Kolombia sejak Pablo Escobar ditembak mati hanya beberapa hari setelah ia melakukan gol bunuh diri di Piala Dunia 1994 saat menghadapi tuan rumah AS.
Pada Piala dunia 2018, Carlos Sanchez juga mendapat ancaman pembunuhan di media sosial setelah dia menerima kartu merah pada menit ketiga saat timnya kalah 1-2 dari Jepang. Sanchez diusir keluar lapangan karena tangannya sengaja mengenai bola setelah berusaha untuk memblok tembakan di kotak terlarang.
Tim asuhan Jose Pekerman kemudian melakukan latihan tertutup di resor ski di luar kota Kazan dan menolak mengomentari penyelidikan polisi Kolombia dan persiapan melawan Polandia.
Baca Juga : Ancaman Pembunuhan Hantui Timnas Kolombia