Dalam laporan CNBC, pendapatan dan laba bersih Samsung terjun bebas pada tiga bulan terakhir 2018. Samsung memperkirakan penjualan mereka turun 11 persen atau senilai 59 triliun won (Rp742 triliun). Sementara laba operasional mereka turun 29 persen menjadi sekitar 10,8 triliun won (Rp135,6 triliun)
Ada dua faktor utama yang menyebabkan kinerja Samsung menurun cukup drastis, pertama karena adanya minat kurang baik pada persaingan bisnis smartphone. Sementara, mereka terlalu banyak menghabiskan pengeluarannya untuk pengembangan produk. Hal itu berbanding terbalik dengan penjualan ponsel yang tengah lesu saat itu.
"Pencapaian yang kurang bagus dalam kompetisi pasar ponsel," kutip The Verge dari CBNC, Selasa (8/1/2019).
Adapaun di awal tahun 2019, Samsung berharap penjualan produknya tidak lesu. Lantaran di tahun ini, Samsung mengandalkan perangkat 5G dan ponsel lipatnya akan segera rilis.
Menariknya, baik Samsung maupun pesaingnya Apple sama-sama menunjukkan angka penjualan yang lesu. Yang mengejutkan Apple terkena dampak paling buruk dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Sementara Samsung juga tidak lepas dari 'ancaman' yang berasal dari China, karena mereka harus bersaing ketat dengan Huawei dan Xiaomi.