Ketika Erix Soekamti Anggap Penolakan RUU Permusikan 'Lebay'

| 05 Feb 2019 09:09
Ketika Erix Soekamti Anggap Penolakan RUU Permusikan 'Lebay'
Erix Soekamti (Foto: Instagram @erixsoekamti)
Jakarta, era.id - Seperti yang kami tulis di artikel sebelumnya, kekisruhan RUU Permusikan rawan menimbulkan perpecahan di kalangan musisi. Karena dalam setiap masalah, biasanya, selalu ada pro dan kontra. Tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Tapi yang paling penting, tanggapilah dengan kepala dingin.

Yang paling anyar, pentolan band punk asal Yogyakarya Erix Soekamti mengungkapkan isi hatinya terkait gerakan penolakan terhadap RUU Permusikan melalui Instagram-nya @erixsoekamti. Di antara ratusan suara pegiat musik yang menolak RUU ini, Erix memandang, dunia belum berakhir dan tidak ada gunanya ribut-ribut.

"RUU PERMUSIKAN. RUU itu Rancangan Undang Undang, belum final, belum kiamat jg. Justru memang disebar untuk tujuan sosialisasi yg menghasilkan DISKUSI. Kenapa mesti ribut? Siapa bilang kontroversi lha wong semua musisi gak setuju. Menjadi gaduh sampai lupa dengan tunjuannya itu karna cara penolakannya lebay," tulis Erix, Senin (4/2/2019).

"Niat baik harus disambut baik, berikan masukan tidak hanya penolakan apa lagi hujatan & cacian. Musisi itu butuh Undang Undang yg disepakati & melindungi. jd dari pada triak MENOLAK sebaiknya diREVISI akan lebih baik. Indonesia itu bisa maju karna contoh, bukan opini. Mandiri dalam bekerja, Merdeka dalam berkarya!! Salam Indonesia #RevisiRUUpermusikan."

Tangkap layar Instagram @erixsoekamti

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

Mungkin tidak ada yang salah dengan sikap yang diambil Erix. Tapi, kata 'lebay' (berlebihan) yang digunakan dia dalam unggahannya tersebut sedikit banyak memicu kekisruhan baru. 

Kami tidak akan menyoroti komentar warganet yang 'selalu benar'. Komentar para pegiat musik, khususnya yang menolak RUU Permusikan melalui sebuah gerakan bernama Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan yang terbentuk pada Minggu (3/2) kemarin, jauh lebih menarik buat disorot.

Sebut saja Wendi Putranto. Manajer band Seringai sekaligus penulis musik mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Erix.

"Lah, elo gak jadi menolak, rix? Kemaren bilang ama gue ikut menolak dan sepakat masuk di petisi nama elo nih. Jangan plin-plan. Ada bukti chatnya nih. Mau diupload, broh?," tulis Wendi melalui akun @wenzrawk.

Lalu ada Arian13, vokalis Seringai yang juga terkenal vokal ini turut menegur Erix sekaligus mengajaknya berdialog.

"Rix, kalau menurutmu lebay, menurut gue tetap tolak karena gak ada urgensinya dan hasilnya kok jadi draft RUU berkualitas sampah. bisa revisi, tapi kenapa gak disosialisasikan sejak si draft RUUP kelar di Agustus 2017? kenapa kita semua tahu setelah draft ini masuk ke prolegnas dan termasuk prioritas? kenapa gak pakai UU-UU yang sudah ada dan berangkat dari sana tanpa harus bikin UU baru? kenapa naskah akademis yang jadi rujukan RUU ini berasal dari sumber yang tidak kredibel? masukan? memangnya pernah diajak ngasih masukan kah kok tiba-tiba mendekat agar disahkan? begitu. ayuk kita ngobrol, mana nih yang kiranya akan memberi benefit buat para pekerja musik. you too, @vega.antares. ????????" tulis @aparatmati

Namun, tidak sedikit pula musisi yang mendukung sikap yang diambil Erix. Di antaranya adalah Saykoji, David Naif dan Tantri Kotak.

Saykoji memberikan komentar: "begitulah" melalui akun @Saykoji. Lalu David 'Naif'  menulis "Aku Bersamamu" via @Davidbayu, sedangkan @tantrisyalindri berkomentar: "iki lho, ngeten!"

Sayangnya--kali ini kami tidak bisa mengesampingkan warganet--dukungan ketiganya terhadap Erix dituding warganet sebagai sikap 'cari aman'.

Mantan jurnalis musik yang sekarang berperan sebagai komedian, Soleh Solihun akhirnya buka suara juga dan memberikan pandangannya tentang kegaduhan RUU Permusikan ini dengan membandingkannya dengan UU ITE.

"Gapapa sih gaduh dan lebay dulu biar didenger. di negara ini, takyat kadang butuh gaduh dulu suapaya suaranya diperhatikan. hehehe. dulu waktu uu ite masih ruu, banyak yang nolak juga, tapi gak sampe gaduh. akirnya ya liat aja sekarang: banyak orang yg kita liat gak bersalah, terjerat uu ite. semoga kegaduhan ini berujung baik dan menghasilkan uu yang bener mensejahterakan musisi," tutur @solehsolihun.

Supaya kamu tahu, RUU Permusikan menuai protes keras ketika draf-nya menyebar di kalangan publik pada Rabu (30/1) lalu. RUU ini dianggap mengandung berbagai masalah, mulai dari mengebiri kebebasan berekspresi lewat pasal karet hingga menciptakan kelas elite di kalangan para musisi. RUU ini masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional.

Minggu kemarin, sejumlah pegiat musik nasional melakukan gerakan penolakan terhadap RUU Permusikan yang dianggap memuat pasal karet dan membatasi kreativitas musisi dalam menyuarakan kritik terhadap keadaan sosial dan pemerintah. Gerakan yang beranggotakan 262 orang ini bernama Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan. 

Semoga persoalan RUU Permusikan ini cepat selesai dengan cara damai dan tidak menimbulkan riak-riak baru di kalangan para musisi. Masa sepak bola ribut, musik juga ribut! 

Tags : album musik
Rekomendasi