Atas Nama Cinta, U2 Kutip Hadist Nabi Muhammad

| 21 Mar 2019 14:11
Atas Nama Cinta, U2 Kutip Hadist Nabi Muhammad
U2 (Foto: Instagram @u2)
Jakarta, era.id - Tragedi pembantaian muslim di dua masjid Christchurch, Selandia Baru pada pekan lalu mengundang simpati banyak pihak. Atas nama kemanusiaan dan cinta--tanpa melihat latar belakang agama dan budaya--segala bentuk solidaritas dan ucapan belasungkawa terucap dari bibir setiap orang. Tidak terkecuali U2, band rock asal Irlandia.

Melalui akun Instagram mereka @U2, band yang memiliki seabrek lagu hit ini mengunggah gambar bendera Selandia Baru yang berhiaskan salah satu hadist Nabi Muhammad SAW. 

"Not one of you truly believes, until you wish for others what you wish for yourself," bunyi tulisan dalam foto itu. 

Dalam bahasa Indonesia berarti: “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Gambar dan tulisan ini dilengkapi caption dari sang vokalis Bono dengan bunyi: "SB (Selandia Baru)…cinta lebih besar dari apapun yang menghalangi jalannya...Bono."

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NZ…love is bigger than anything in its way...Bono

A post shared by U2 Official (@u2) on

Sejumah fans U2 merespons dengan pandangan yang berbeda-beda. Tapi, kami cuma akan menulis komentar-komentar yang mendukung ucapan U2 demi menebarkan aura positif dan rasa cinta bagi para pembaca.

Salah satunya menulis: @marisaradford "Hati saya hancur ketika saya melihat kabar ini di berita, kebencian dan rasisme adalah hal terburuk yang pernah ada. Dan siapa pun orang yang melakukan itu benar-benar jahat."

Sementara yang lain merespons: @louisestephen21 "Terima kasih Bono. Ini adalah momen yang mengerikan di sini di Christchurch! Hati kami hancur, tetapi sebagai komunitas yang mencintai semua saudara dan saudari kami, tidak peduli apa agama, warna kulit atau kepercayaan. Kami berdiri bersama untuk menghadapi badai ini. Kia Ka ha, Jangan menyerah, tetap positif, dan kebencian bukan milik hati kita!

Ada juga yang menjawab: @mirellyguimaraes_"Mari kita berdoa untuk dunia kita, semakin sulit untuk memiliki kedamaian dan cinta! Terima kasih telah memperhatikan semua yang terjadi B (Bono). Betapa luar biasa pria ini, betapa aku mencintaimu! #PrayForNZ"

Satu warganet lain berkomentar: @hernandeztamames "Tak seorang pun boleh mengakhiri nyawa orang lain. Cintai suadara dan saudarimu, seperti aku mencintaimu," kata Yesus Kristus. Berdoa untuk semua korban di Christchurch."

Sekilas U2 dan Bono

Selain sebagai vokalis, Bono juga dikenal sebagai aktivis kemanusiaan, baik melalui U2 maupun sebagai individu. Ia sangat aktif berkampanye untuk Afrika, di mana ia ikut mendirikan organisasi amal dan kemanusiaan semisal DATA, EDUN, ONE Campaign, dan Product Red. Diilhami oleh Live Aid (1985), gawean Bob Geldof yang terkenal itu, ia pernah pergi ke Ethiopia untuk bekerja di sebuah kamp makanan bersama istrinya Alison dan World Vision, organisasi bantuan kemanusiaan, pengembangan, dan advokasi Kristen Evangelis. 

Pada 1985, Bono bersama U2 ambil bagian dalam sebuah lagu protes akan kebijakan rezim apartheid Afrika Selatan yang bertajuk Sun City. Karya Steven Van Zandt ini bukan lagu biasa, karena melibatkan 35 nama band/musisi seperti Peter Gabriel, David Ruffin, Eddie Kendricks, Darlene Love, Bobby Womack, Afrika Bambaataa, Kurtis Blow, Jackson Browne, dan George Clinton.

Juga ada Keith Richards, Ronnie Wood, Peter Wolf, Bonnie Raitt, Hall & Oates, Jimmy Cliff, Big Youth, Michael Monroe, Peter Garrett, Ron Carter, Ray Barretto, Gil Scott-Heron, Kashif, Nona Hendryx, Pete Townshend, Pat Benatar, Clarence Clemons, Stiv Bators, dan Joey Ramone. 

 

Mungkin kita harus berterima kasih kepada Bono. Meski tidak secara spesifik menyerukan persamaan hak bagi kulit hitam, tapi lewat kepeduliannya terhadap kondisi Afrika yang tertinggal, itu merupakan pernyataan sikap keberpihakan kepada sesama manusia dalam persamaan derajat tanpa perduli warna kulitnya. Bono juga terus aktif dengan aksi kemanusiannya dengan berkampanye soal hutang dunia ketiga yang lagi-lagi ditujukan kepada benua Afrika.

Tidak sampai di situ. Ketika pasukan Israel terus-terusan menggempur Palestina dan PBB cuma diam (dan itu masih terjadi sampai sekarang), Bono pernah berpidato di hadapan Presiden ke-41 AS, George Bush soal harmoni dengan sesama pemeluk agama lain, entah itu Muslim, Nasrani maupun Yahudi.

Berikut beberapa lagu U2 yang bertema perdamaian, anti-terorisme, dan protes akan kekejaman perang.

1. Pride (In The Name Of Love)

Pride (In the Name of Love) telah menjadi lagu internasional untuk perdamaian, kebebasan dan hak asasi manusia. Terinspirasi oleh gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat pada 1950-an dan 60-an, lagu ini adalah perayaan dari perjuangan tanpa kekerasan Martin Luther King Jr. untuk hak-hak yang setara dan impian King bagi bangsanya untuk menjadi sebuah simfoni dari persaudaraan.

 

2. Mothers of the Disappeared

Mothers of the Disappeared adalah ekspresi tulus dari penderitaan yang dialami oleh para ibu dan nenek dari ribuan anak yang diculik selama konflik di Amerika Tengah selama akhir 1970-an hingga pertengahan 1980-an, terutama selama Perang Kotor Argentina (1976-1983). Lagu ini juga merupakan permohonan bagi pemerintah dan warganya untuk menegakkan hak asasi manusia.

 

3. Sunday Bloody Sunday

Digambarkan oleh gitaris The Edge sebagai lagu anti-terorisme, Sunday Bloody Sunday berbicara tentang peristiwa yang terjadi di Dublin pada 21 November 1920, dan di Derry, Irlandia Utara, pada 30 Januari 1972--keduanya dikenal sebagai Minggu Berdarah--di mana total 56 orang terbunuh dalam aksi mengerikan kekerasan sektarian.

 

4. Bullet the Blue Sky 

Bullet the Blue Sky terinspirasi oleh perjalanan Bono ke El Salvador pada 1986. Melalui lagu yang memancarkan kemarahan ini, Bono menyampaikan kengerian tentang apa yang telah dia lihat selama kunjungannya ke Amerika Tengah. Sebuah gambaran konsekuensi berdarah dari keputusan kebijakan luar negeri Ronald Reagan di Amerika Selatan.

 

5. Seconds

Seconds adalah lagu protes sekaligus peringatan bagi mereka yang merasa puas dengan politik Perang Dingin. Dicomot dari album War (1983), lagu itu mencerminkan ketakutan akan datangnya perang nuklir yang memunculkan gambar-gambar politisi Uni Sovyet Leonid Brezhnev dan presiden AS Ronald Reagan dengan jari-jari mereka yang siap menjentikkan tombol untuk meledakkan satu sama lain. Dan tentunya, membawa seluruh dunia ke dalam perang yang mereka ciptakan.

 

 

 

Tags : album musik
Rekomendasi