ERA.id - Pendakwah Gus Miftah menanggapi viral kisah pernikahan gagal karena perempuan meminta mahar sertifikat rumah. Diketahui, nama Ryan Dono dan Yessy memang jadi perbincangan publik.
Hal ini karena Yessy menceritakan video kisah cintanya yang dibatalkan pihak laki-laki H-3 acara pernikahan. Yessy mengungkapkan gagal pernikahan karena pria itu dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya di akun TikTok-nya.
Namun, Ryan Dono langsung membantah pernyataan dari Yessy. Ryan mengatakan Yessy meminta sertifikat rumah sebagai mahar. Belum ada pembicaraan sebelumnya, Yessy tiba-tiba minta perubahan mahar tersebut H-3 acara pernikahan.
Gus Miftah menanggapi kisah gagal nikah karena permintaan mahar berdasarkan pandangan Islam. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman ini menjelaskan sesuai hadist Rowahu Abu Dawud.
"Sedang viral pernikahan gagal gara-gara permintaan mahar sertifikat rumah. Bagaimana sebenernya pandangan Islam?" tanya Gus Miftah, dikutip dari akun gosip Instagram @rumpi_gosip.
Sahabat Deddy Corbuzier ini menegaskan perempuan paling baik adalah memberikan mahar paling murah dan memudahkan prianya.
"Rasulullah SAW bersabda, 'Sebaik-baiknya pernikahan itu adalah yang paling memudahkan maharnya'," kata Gus Miftah.
"Atau dalam hadist lain disebutkan perempuan yang paling baik adalah yang paling murah maharnya," sambungnya.
Gus Miftah mengingatkan para pria agar tak memberikan mahar murah bagi calon istrinya. Pria berusia 41 tahun ini menginginkan para pria mencontoh kisah Nabi Muhammad yang memberikan mahar terbaik untuk Siti Khadijah.
"Tapi ingat laki-laki hadist ini jangan dijadikan legitimasi laki-laki untuk memberikan mahar yang murah. ini bahasa perempuan," katanya.
"Bagi laki-laki kita juga harus mencontoh nabi Muhammad yang memberikan mahar ke Siti Khadijah 20 ekor unta," lanjutnya.
Gus Miftah meminta para perempuan agar tak jadikan hadist ini sebagai rujukan meminta mahar paling mahar. Tetapi, pernikahan yang paling baik adalah istri memudahkan mahar dan suami bisa bertanggung jawab.
"Tapi, ingat jangan jadikan hadist ini tuntutan seorang perempuan ke laki-laki. Ini merupakan bentuk tanggungjawab laki-laki memberikan mahar yang terbaik kepada istrinya," jelasnya.
"Tidaklah memuliakan seorang perempuan kecuali pribadi yang mulia, dan tidaklah menghinakan seorang perempuan kecuali pribadi yang terhina," lanjutnya.
Di akhir penjelasannya, Gus Miftah memberikan peringatan bahwa setiap rumah tangga pasti dihadapkan dengan masalah.
"Yang perlu diselesaikan masalahnya, bukan rumah tangganya." tutupnya.