Ketika Berhaji Bukan Lagi Ibadah Semata

| 24 Apr 2019 11:02
Ketika Berhaji Bukan Lagi Ibadah Semata
Kloter haji (setkab.go)
Jakarta, era.id - Kementerian Agama (Kemenag) menilai mulai terjadi pergeseran makna dan tujuan masyarakat di Tanah Air dalam melaksanakan ibadah haji. Kayak apa pandangan Kemenag soal ini?

Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi menuturkan, berdasar pengamatan yang dilakukan Kemenag, hari ini ibadah haji bukan cuma untuk ibadah, tapi juga untuk berwisata.

“Haji kini bukan hanya untuk ibadah saja," kata Khoirizi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

Di hadapan 1.108 petugas haji yang sedang menjalani pembekalan terintegrasi untuk penugasan di Arab Saudi pada musim haji tahun ini, Khoirizi juga menyebut banyaknya masyarakat Tanah Air yang menunaikan ibadah haji demi tujuan popularitas.

Menurut dia, berbagai kemudahan dalam berhaji kini termasuk untuk perjalanan yang tidak perlu memakan waktu lama dan akomodasi yang semakin memadai justru menjadikan makna dan nilai murni haji malah memudar.

Dahulu kala

Padahal, dalam sejarahnya sejak zaman dahulu kala bahkan sejak era pra-kemerdekaan perjalanan melaksanakan ibadah haji dianggap sebagai ibadah dengan makna dan tujuan yang sangat dalam.

“Dulu, orang naik haji semata-mata hanya karena ibadah."

Mereka yang berniat menunaikan ibadah haji di era ketika belum lazim digunakan pesawat terbang, rela menempuh perjalanan hingga berbulan-bulan bahkan rela untuk terlebih dahulu melakukan magang, mondok, atau menuntut ilmu sesampainya di Tanah Suci.

“Dulu orang mau naik haji tiga bulan baru sampai.”

Maka lantaran waktu dalam perjalanan yang dihabiskan memakan waktu berbulan-bulan, banyak di antara masyarakat dari Indonesia yang memilih untuk memperdalam ilmu agama di Tanah Suci sebelum kembali ke Tanah Air.

Khoirizi juga membagi pengalaman orang tuanya yang melakukan ibadah haji dengan cara serupa itu, kemudian tinggal selama 10 tahun di Tanah Suci untuk menuntut ilmu.

“Pulang-pulang jadi orang terhormat.”

Ia menekankan, karena beratnya menunaikan ibadah haji pada zaman dulu sekaligus banyak dari mereka yang memperdalam ilmu agama di Tanah Suci maka wajar jika kemudian di Indonesia banyak bermunculan tokoh-tokoh besar termasuk pahlawan nasional yang kembali dari berhaji.

Beberapa di antara mereka di antaranya Pangeran Diponegoro, Hasanudin, Cut Nyak Dhien, Hamka, hingga Ahmad Dahlan.

Tags : ibadah haji
Rekomendasi